Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapepam-LK: Pansel DK OJK Terbentuk 20 Januari

Kompas.com - 17/01/2012, 15:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tengah menyiapkan pembentukan panitia seleksi (pansel) Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ketua Bapepam-LK Nurhaida menargetkan, pansel akan ditetapkan paling lambat empat hari lagi.

"Paling telat 20 Januari nanti dan akan ditetapkan oleh Presiden," ujar Nurhaida, Selasa (17/1/2012). Setelah pansel terbentuk, selama lima hari kerja pertama mereka akan memulai tugasnya untuk memberi pengumuman ke publik mengenai posisi dewan komisioner OJK.

Setelah diseleksi pansel, nama-nama yang terpilih akan diserahkan ke DPR dan dalam waktu kurun delapan bulan sejak Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK disahkan setidaknya Dewan Komisioner OJK sudah terbentuk. "Paling tidak harus sudah disahkan di 20 Juli oleh Presiden," tambah Nurhaida.

Dewan Komisioner yang akan memimpin OJK ini beranggotakan sembilan orang yang bersifat kolektif dan kolegial. Komposisinya terdiri dari tujuh orang anggota DK yang berasal dari unsur masyarakat dan dua orang lainnya merupakan pilihan dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia. Setiap anggota DK memiliki hak suara sehingga dapat menentukan proses pengambilan keputusan OJK.

Susunan anggota DK OJK sendiri terdiri dari seorang Ketua merangkap anggota, seorang Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota, seorang Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota, seorang Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan lembaga keuangan lainnya merangkap anggota.

Kemudian, seorang Ketua Dewan Audit merangkap anggota, seorang anggota yang membidangi edukasi dan perlindungan konsumen, seorang anggota ex officio dari Bank Indonesia (BI)yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, seorang anggota ex officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat setingkat eselon I Kementerian Keuangan.

Menanggapi berapa banyak pegawai Bapepam-LK yang akan pindah ke OJK, Nurhaida hingga saat ini mengaku belum tahu. "Berapa banyak yang dibutuhkan OJK nanti itu baru ketahuan setelah dewan komisioner terbentuk," pungkasnya. (Anna Suci Perwitasar/Kontan)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

    OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

    Whats New
    Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

    Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

    Whats New
    Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

    Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

    Whats New
    Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

    Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

    Whats New
    Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

    Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

    Work Smart
    J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

    J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

    Whats New
    Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

    Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

    Whats New
    Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

    Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

    Whats New
    Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

    Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

    Whats New
    Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

    Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

    Whats New
    Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

    Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

    Whats New
    Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

    Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

    Whats New
    Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

    Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

    Whats New
    Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

    Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

    Whats New
    Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

    Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com