Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tak Serius Kembangkan UMKM

Kompas.com - 20/01/2012, 03:25 WIB

Jakarta, kompas - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dinilai belum serius menangani usaha menengah, kecil, dan mikro di Jakarta. Padahal, pengembangan UMKM menjadi salah satu prioritas kerja pemerintah.

Usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM) menjadi prioritas karena terbukti jadi katup pengaman sebagai penyedia lapangan kerja terbanyak di DKI Jakarta. Selain itu, UMKM juga terbukti mampu menyelamatkan pertumbuhan perekonomian Jakarta dari imbas krisis di Eropa, Amerika, dan Timur Tengah.

Menurut Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Eddy Kuntadi, ketidakseriusan pemerintah membina UMKM terlihat dari kecilnya kredit yang dikucurkan untuk UMKM. ”Besarnya hanya 17 persen,” kata Eddy dalam acara Evaluasi Ekonomi DKI Jakarta 2011 dan Outlook 2012, di Jakarta, Kamis (19/1).

”Kecilnya kucuran kredit ini disebabkan tingkat suku bunga yang masih tinggi,” ucap Eddy.

Suku bunga kredit saat ini 14-22 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan suku bunga di negara lain. Suku bunga di Thailand 3,3 persen, Singapura 4,3 persen, Brunei 5,5 persen, serta Malaysia dan Filipina sebesar 6,6 persen.

Eddy mengakui, sudah ada upaya untuk mengembangkan kredit usaha rakyat tanpa agunan. Namun, pada kenyataannya, bank pelaksana selalu meminta agunan dan suku bunga sangat tinggi.

Suku bunga yang tinggi membawa konsekuensi pada daya saing yang rendah produk dalam negeri. Dengan kondisi ini, berarti UMKM yang menjadi prioritas pemerintah tahun 2011 belum berhasil diperjuangkan Pemprov DKI Jakarta bersama Kadin DKI Jakarta.

Pengamat ekonomi Universitas Indonesia, Aviliani, menegaskan, Pemprov DKI Jakarta harus menjadikan pengusaha UMKM sebagai mitra strategis dalam pembangunan perekonomian di DKI Jakarta.

Salah satu cara yang bisa ditempuh pemerintah adalah memanfaatkan pasar tradisional sebagai tonggak pemasaran produk UMKM.

Aviliani menambahkan, saat ini jadi saat yang paling tepat untuk mengembangkan UMKM. Pasalnya, kondisi ekonomi dalam negeri saat ini sedang bagus.

”Angka kelas menengah Indonesia 40 juta orang. Usia produktif pun mencapai 70 persen. Dengan kondisi ini, ditambah gaya hidup konsumtif kita, pertumbuhan UMKM menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi,” ujarnya. (ARN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com