Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Bantah RS Persahabatan Lalai Rawat Pasien

Kompas.com - 21/01/2012, 16:04 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Pasca-meninggalnya ASR (5)—pasien terduga flu burung yang awalnya sudah vonis negatif tetapi meninggal dunia karena positif mengidap virus H5N1—Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah bila pihak RSUP Persahabatan dikatakan lalai dalam menangani ASR. Hal tersebut dikatakan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes dr Tjandra Yoga Aditama, Sp(K), di Jakarta, Jumat (20/1/2012).

"Kita kan tidak tahu. Kan ada perjalanan penyakit. Virus itu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Justru kami periksa sampai tiga kali untuk hindari adanya error. Itu sudah sesuai dengan prosedur," ujar Tjandra.

Sebelumnya, ASR divonis negatif mengidap flu burung setelah melewati tiga kali pemeriksaan. Oleh sebab itu, pihak rumah sakit memindahkan ASR dari ruangan isolasi ke ruangan ICU RSUP Persahabatan. Dalam perkembangannya, keadaan ASR memburuk hingga mengembuskan napas terakhir pada 16 Januari lalu. Berdasarkan rilis dari Kementrian Kesehatan, ASR positif flu burung. Sementara itu untuk kemungkinan penularan pada saat ASR dipindahkan ke ruangan ICU, Tjandra menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan.

"Semua orang yang diduga ada kontak dengan pasien diperiksa semua, baik di rumah sakit maupun di lingkungannya," ujar Tjandra.

Dengan bertambahnya satu kasus ini, jumlah kumulatif kasus flu burung di Indonesia sejak tahun 2005 sampai saat ini adalah 184 kasus dengan jumlah korban meninggal 152 orang. Dalam rilisnya tertanggal 18 Januari 2012, Tjandra juga telah menginformasikan kasus ini ke Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan belum mencabut status Kejadian Luar Biasa di Indonesia.

Sepanjang masih ada kasus flu burung di unggas, kemungkinan penularan ke manusia masih ada. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat melindungi diri dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), khususnya perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS), terutama pada lima waktu kritis, yaitu sebelum makan, sehabis buang air besar, sebelum menyusui, sebelum menyiapkan makan, setelah menceboki bayi, dan setelah kontak dengan hewan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com