Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Bulog DIY Tinggal 1,5 Bulan

Kompas.com - 27/01/2012, 17:24 WIB
Aloysius Budi Kurniawan

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Hingga akhir Januari, stok beras di gudang Perum Bulog Divisi Regional DIY berada di bawah ketentuan stok minimal. Karena pasokan beras lokal tidak ada, maka Perum Bulog Divisi Regional DIY menunggu pasokan beras impor dari Jatim.

"Persediaan beras di gudang kami tinggal 4.600 ton. Jumlah ini hanya cukup untuk penyaluran beras masyarakat miskin (raskin) dalam 1,5 bulan ke depan," kata Kepala Perum Bulog Divre DIY Darsono Imam Yuwono, Jumat (27/1) di Yogyakarta.

Karena di bawah ketentuan stok minimal dimana persedian beras harus minimal cukup untuk tiga bulan ke depan, maka Perum Bulog Divre DIY masih menunggu kiriman beras impor Vietnam dari Jatim sebanyak 6.000 ton. Diperkirakan, pasokan beras dari Jatim datang sekitar bulan Maret karena dibutuhkan untuk penyaluran raskin pertengahan Maret, April, dan Mei mendatang.

"Saat ini kondisinya tidak mungkin untuk membeli beras lokal karena harga di pasar terlampau tinggi sedangkan harga pembelian pemerintah (HPP) belum juga naik. Jika saat panen nanti HPP ditetapkan, maka kami akan mengutamakan penyerapan beras lokal," kata Darsono.

Jika pasokan beras lokal cukup dan HPP telah ditetapkan, rencananya Perum Bulog Divre DIY hanya akan mengambil beras dari Jatim sekitar 3.000 ton dan sisanya dibatalkan.

Sementara itu, Kepala badan Ketahanan pangan dan Penyuluhan Provinsi DIY Asikin Chalifah mengatakan, selain untuk kebutuhan raskin, beras Bulog juga dibutuhkan sewaktu-waktu jika terjadi bencana alam. Setiap kabupaten/kota mendapat jatah masing-masing 100 ton dan provinsi 200 ton.

Asikin mengakui, produksi dan kualitas panen padi kali ini diprediksi turun. Sebabnya antara lain curah hujan yang tinggi dan gangguan hama serta penyakit. "Kondisi ini secara umum terjadi di seluruh Indonesia. Penurunan produksi padi secara umum terjadi karena perubahan iklim global," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com