Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukur Tensi Harus di Kedua Lengan?

Kompas.com - 30/01/2012, 16:52 WIB

KOMPAS.com - Mengukur tekanan darah atau tensi selama ini selalu dilakukan pada satu bagian lengan saja. Padahal, untuk mendapatkan perhitungan yang lebih tepat, pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan pada kedua bagian lengan.

Sebuah riset terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet merekomendasikan pentingnya untuk melakukan pengukuran tekanan darah pada kedua lengan secara rutin. Pasalnya, apabila terjadi perbedaan tekanan darah antara lengan kiri dan kanan bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan.

Penelitian menemukan, perbedaan nilai tekanan darah yang besar pada kedua lengan dapat meningkatan risiko penyakit pembuluh darah dan kematian. Meskipun telah ada pedoman menyatakan bahwa tekanan darah harus diukur di kedua lengan, tetapi dalam praktiknya rekomendasi ini masih jarang dilakukan oleh para tenaga kesehatan.

Dalam risetnya, Dr Christopher Clark bersama timnya dari Peninsula College of Medicine and Dentistry University of Exeter Inggris melakukan review terhadap 28 penelitian terdahulu untuk melihat adanya perbedaan hasil tekanan darah pada kedua lengan. Hasil analisa menunjukkan, kebanyakan peserta dalam penelitian memiliki risiko hipertensi dan sepertiga di antaranya memiliki tingkat risiko yang normal.

Studi ini menyimpulkan bahwa perbedaan tekanan darah sistolik sebesar 10 milimeter air raksa (mm Hg) antara lengan kanan dan kiri dapat mengidentifikasi risiko tinggi penyakit pembuluh darah perifer (PVD) asimtomatik (tanpa gejala). Sementara itu, perbedaan sebesar 15 mm Hg juga mengindikasikan adanya peningkatan risiko penyakit serebrovaskular, dan 70 persen peningkatan risiko kematian akibat kardiovaskular, dan 60 persen risiko meninggal akibat beragam penyebab.

Dengan temuan ini, Clark berharap agar pemeriksaan tensi di kedua lengan menjadi sebuah pedoman.  Penyakit pembuluh darah perifer (PVD) adalah kondisi di mana terjadi penyempitan dan pengerasan arteri yang memasok darah ke kaki, biasanya terjadi tanpa ada gejala.

Di Inggris, program tes kesehatan untuk pasien  di atas 40 tahun, termasuk di antaranya pemeriksaan hipertensi, menganjurkan bahwa pemeriksaan tekanan darah harus dilakukan pada kedua lengan. "Tetapi survey menunjukkan bahwa  rata-rata tenaga medis tidak melakukannya," kata Dr Clark.

Sementara itu Prof Richard J McManus dari Universitas Oxford dan Prof Jonathan Mant dari Departemen Kesehatan dan Perawatan Primer di University of Cambridge dalam komentarnya yang dimuat The Lancet menilai bahwa temuan Clark ini mendukung panduan yang sudah digariskan tentang pengukuran tensi. 

"Diperlukan penelitian lanjutan untuk mengklarifikasi apakah perbedaan tekanan antara lengan bisa menjadi faktor risiko penyakit kardiovaskular.  Kepastian dari perbedaan (tekanan darah) ini perlu dijadikan sebagai pelayanan rutin, yang sejalan dengan rekomendasi yang kini sudah banyak ditinggalkan," tulis mereka.

Sementara itu Natasha Stewart, perawat senior khusus dari British Heart Foundation mengatakan, mengukur tekanan darah pada kedua lengan untuk mengidentifikasi ada tidaknya penyakit vaskular secara teoretis sangatlah mudah dan sederhana.

"Tetapi terlalu dini untuk mengatakan apakah anjuran ini bisa menjadi bagian dari praktik perawatan kesehatan standar. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi temuan ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com