Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Ingin Suku Bunga Kredit di Atas 7 Persen

Kompas.com - 02/02/2012, 02:43 WIB

Jakarta, Kompas - Suku bunga kredit rumah bersubsidi masih tarik ulur. Pemerintah ingin suku bunga untuk pinjaman berjangka waktu 15 tahun berkisar 6-7 persen.

Namun, bank yang siap menyalurkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) masih ada yang berkeras pada angka-angka di atas itu. Termasuk PT Bank Bukopin Tbk, yang bertahan pada suku bunga 8 persen per tahun.

”Jangan lebih rendah dari 8 persen. Suku bunga memang bisa turun, tetapi tidak bisa seketika. Terlalu tiba-tiba untuk perubahan ini,” kata Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin Tri Joko Prihanto di Jakarta, Rabu (1/2).

Sejak tahun lalu, Bank Bukopin mendapatkan jatah 53.000 unit rumah melalui FLPP. Baru sekitar 1.000 unit yang siap dibangun pengembang dalam waktu enam bulan, dengan suku bunga lama.

Secara terpisah, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Iqbal Latanro menegaskan, pihaknya menunggu keputusan Menteri Perumahan Rakyat.

Berdasarkan data Kementerian Perumahan Rakyat, baru tiga bank BUMN yang mengajukan proposal kesediaan penyaluran FLPP, yakni BTN sebesar 8,22 persen, BNI 6,35 persen, dan BRI 7,12 persen.

Sebelumnya, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz menyampaikan akan mengupayakan revisi perjanjian kerja sama operasional (PKO) tentang FLPP tuntas pada minggu pertama bulan Februari 2012.

Dana FLPP bersumber dari dana penyertaan pemerintah dan perbankan, dengan perbandingan 50:50. Pemerintah menganggarkan Rp 20 triliun untuk penyaluran FLPP tahun 2010-2014, dengan target 1,35 juta unit.

Semula, suku bunga kredit rumah subsidi itu dipatok 8,15-9,95 persen. Komposisi pembiayaan pemerintah berbanding perbankan adalah 60:40.

Menurut Djan, penghentian penyaluran FLPP sejak Januari 2012 berdampak pada penundaan kredit rumah bersubsidi sebanyak 10.000 unit. (IDR/LKT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com