Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Maksimalkan Penyerapan Saat Panen Raya

Kompas.com - 03/02/2012, 20:11 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

BANYUMAS, KOMPAS.com — Perum Bulog Sub Divisi Regional IV Banyumas, Jawa Tengah, menargetkan mampu menyerap beras hingga 66.000 ton.

Jumlah itu separuh dari prognosa penyerapan selama 2012 sebanyak 132.000 ton, selama panen raya pada Maret-April.

Langkah ini untuk mengantisipasi kemungkinan cuaca ekstrem, yang diperkirakan kembali melanda dan berpotensi mengganggu produksi padi.  

 

Priyono, Kepala Humas Perum Bulog Sub Divre IV Banyumas, yang membawahi wilayah Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, dan Banyumas, Jumat (3/2/2012), mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan 73 mitra Bulog di wilayah tersebut untuk memaksimalkan penyerapan saat puncak panen raya.  

 

"Kami ingin memenuhi gudang-gudang Bulog saat panen masih berlangsung. Jika produksi padi kembali terkendala cuaca ekstrem, setidaknya raskin (beras untuk warga miskin) tetap dapat disalurkan," katanya.  

 

Priyono tak mengelak, kondisi alam secara tidak langsung memengaruhi penyerapan beras Bulog. Saat produksi menurun, pengadaan beras akan terhambat karena harga yang melambung. Petani juga lebih memilih menjual langsung ke pasar, karena harganya lebih tinggi.  

 

Bercermin pada kondisi 2011 lalu, Perum Bulog Sub Divre IV Banyumas awalnya menargetkan penyerapan beras 95.000 ton. Namun pada akhirnya target direvisi menjadi 70.000 ton, dan realisasi hingga akhir tahun tercapai 83.000 ton.  

 

Menurut Priyono, pada puncak masa panen, pihaknya menargetkan mampu menyerap 1.500-2.000 ton setara beras per hari. Adapun pengadaan diprediksi kembali menyusut memasuki September.  

 

"Awal bulan ini kami sudah ada kontrak penyerapan sebanyak 300 ton, dan terus meningkat setiap harinya. Saat panen dimulai, gudang-gudang sudah mulai dipasok beras," tambah Priyono.

Secara terpisah, Ketua Forum Koordinasi Pengendali Inflasi Banyumas, Sugiyanto, mengatakan, stok beras di gudang Bulog saat ini semakin kritis, yakni tersisa 10.084 ton. Dengan penyaluran raskin 6.684 ton per bulan, stok tersebut hanya mencukupi kebutuhan hingga Maret.  

 

Pemimpin Bank Indonesia Purwokerto, Dudi Herawadi, mengingatkan, cuaca ekstrem berpotensi memicu inflasi kian tak terkendali. Harga beras jenis medium di Purwokerto saja saat ini telah mencapai Rp 9.000 per kilogram (kg), jauh di atas kondisi normal sekitar Rp 6.500-Rp 7.000 per kg. Pada 2012, BI Purwokerto mematok target inflasi 4,6 persen. 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com