JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Lembaga Ekonomi Pertambangan dan Energi (ReforMiner Institute) Priagung Rakhmanto menyatakan, penetapan subsidi bahan bakar minyak (BBM) per liter dalam tahun anggaran tertentu dapat dibuat konstan. Akan tetapi, harga BBM bersubsidi itu bisa berfluktuasi.
"Ini akan berdampak positif terhadap APBN karena mengurangi beban subsidi BBM," kata Priagung kepada Kompas, Jumat (3/2/2012), di Jakarta.
Menurut Priagung, besaran subsidi dalam tahun anggaran tertentu relatif terkendali karena dibuat konstan. Selain itu, ketika harga minyak lebih tinggi daripada asumsi yang ditetapkan APBN, maka akan mendapatkan winfall profit.
Namun demikian, kebijakan itu akan menimbulkan dampak inflasi pada 3 bulan hingga 6 bulan pertama. Setelah itu, inflasi akan relatif tidak terlalu sensitif lagi terhadap fluktuasi harga BBM lantaran ekonomi sudah mendapat keseimbangan baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.