Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatasan BBM Bisa Berbahaya

Kompas.com - 09/02/2012, 22:03 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kebijakan pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi bagi mobil pelat hitam dinilai belum matang dan berbahaya jika dipaksakan untuk berjalan pada April 2012.

Hingga kini infrastruktur penyediaan BBM nonsubsidi belum siap, dan masih banyak celah untuk menjual kembali BBM bersubsidi kepada khalayak umum yang akan meningkatkan pasar gelap dan penyelundupan.

Demikian disampaikan Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia Chandra Motik Yusuf dalam seminar mengenai kebijakan BBM, Kamis (9/2/2012), di Jakarta.

Menurut Chandra Motik, apabila penyesuaian harga yang dipilih, maka sebagian penghematan subsidi yang terjadi harus dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur, khususnya transportasi publik, perlindungan sosial, dan penyediaan insentif fiskal untuk energi baru terbarukan, serta kendaraan hybrid atau kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan lain.

Pihaknya juga menuntut pemerintah untuk memprioritaskan pemakaian bahan bakar gas yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan untuk konsumsi dalam negeri, dan mengalokasikan dana untuk pengalihan kendaraan bermotor dari BBM ke BBG.

"Kami juga meminta pemerintah pusat dan kota-kota besar Indonesia segera menyediakan transportasi publik yang nyaman, aman, dapat diandalkan, dan terjangkau," ujarnya.

Mantan Kepala Badan Pengatur Kegiatan Hilir Migas Tubagus Haryono menyatakan, pemerintah dan DPR sebaiknya tidak menutup opsi untuk mempercepat perubahan APBN 2012. Hal ini untuk membuka peluang bagi pemerintah merespons kondisi global terkait lonjakan harga minyak mentah dunia dan peningkatan konsumsi BBM bersubsidi dengan cara menaikkan harga BBM bersubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

    Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

    Whats New
    KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

    KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

    Whats New
    Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

    Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

    Whats New
    IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

    IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

    Whats New
    Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

    Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

    Whats New
    Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

    Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

    Whats New
    Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

    Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

    Work Smart
    Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

    Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

    Work Smart
    Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

    Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

    Whats New
    Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

    Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

    Whats New
    Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

    Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

    Whats New
    Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

    Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

    Whats New
    Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

    Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

    Whats New
    Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

    Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

    Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com