Denpasar, Kompas -
Selain pariwisata, tren pergerakan ekspansi kredit bank umum juga meningkat. Tahun 2011, pergerakan ekspansi kredit di Bali menunjukkan tren positif meski pemberiannya masih berkisar di konsumsi, bukan di bidang produktif. Tahun 2011, total kredit bank umum tercatat
Pemimpin Bank Indonesia Denpasar Jeffrey Kairupan mengharapkan pihak perbankan meningkatkan kepercayaan terhadap industri usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa bergejolak. ”Bagaimanapun pariwisata Bali tetap berpotensi positif dan ini bakal berdampak kepada industri UMKM. Industri ini diprediksi memiliki kekuatan untuk bertahan menghadapi krisis,” katanya pada Seminar Outlook Ekonomi 2012 di kantornya, Senin (13/2).
Ia pun berharap perbankan dan lembaga keuangan lainnya juga membantu dalam memperluas akses UMKM dan tidak hanya memberikan kredit tanpa bimbingan. Jeffrey menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata masih optimistis pada 6,2 persen hingga 6,6 persen tahun ini dari pertumbuhan tahun 2011 yang berada di 6,5 persen.
Wisatawan asing tercatat 2,9 juta orang datang ke Pulau Dewata sepanjang 2011 melalui Bandara Internasional Ngurah Rai. Wisatawan dari Australia, China, Jepang, dan Eropa masih mendominasi.
Pengamat ekonomi Aviliani dan pengamat pariwisata Bagus Sudibya berpendapat senada dengan Jeffrey. ”Pemerintah daerah perlu memperhatikan keberadaan perekonomian menengah, terutama di industri kecil dan menengah. Kebijakan lokal harus berpihak kepada mereka dan tetap perlu pengawasan serta bimbingan,” kata Aviliani.
Singkat
Sementara itu, Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluhkan singkatnya waktu singgah wisatawan mancanegara ke Daerah Istimewa Yogyakarta yang rata-rata hanya satu hari.
”Kebanyakan dari Eropa hanya singgah sebentar di Yogyakarta karena sebelumnya mereka sudah mendarat di bandara-bandara berukuran besar, seperti Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Dari Bali, mereka biasanya baru datang ke Yogyakarta lewat jalan darat,” kata Ketua Asita DIY, Edwin Ismedi Himna, Senin (13/2).