Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peningkatan Impor Ikan Dipersoalkan

Kompas.com - 15/02/2012, 02:58 WIB

Jakarta, Kompas - Proyeksi peningkatan impor ikan hingga 35 persen tahun ini dinilai kontradiktif dengan upaya pemerintah memberdayakan nelayan. Peningkatan impor ikan tidak sejalan dengan program bantuan kapal ikan serta membuat nasib nelayan semakin terpuruk.

Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Riza Damanik, dalam bedah buku Modernisasi Armada Perikanan di Jakarta, Selasa (14/2), mengemukakan, modernisasi kapal perikanan sejak tahun 2010 dinilai semu karena belum mampu menciptakan kemandirian pemenuhan kebutuhan ikan dalam negeri. Modernisasi hanya dipandang sebagai pembesaran kapal ikan.

Tahun 2010-2014, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggulirkan program bantuan 1.000 kapal berbobot mati 30 ton (GT) dengan total anggaran Rp 1,5 triliun. Restrukturisasi kapal untuk kelompok nelayan itu bertujuan meningkatkan produktivitas nelayan. Namun, tahun ini diprediksi terjadi peningkatan impor dari 450.000 ton tahun lalu menjadi 610.000 ton.

Riza mengemukakan, modernisasi kapal perikanan seharusnya mencakup tiga instrumen, yaitu upaya mengentaskan nelayan dari

kemiskinan, keberlanjutan lingkungan dan adaptasi dengan cuaca ekstrem, serta pemenuhan kebutuhan pangan mandiri.

Berdasarkan Undang-Undang No 45/2009 tentang Perikanan, penjualan ikan ke luar negeri dimungkinkan jika telah mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Arif Satria mengemukakan, pemerintah terus mendorong ekspor ikan pada saat masih terjadi kekurangan pasokan kebutuhan ikan dalam negeri.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengemukakan, masih terjadi persoalan akurasi perhimpunan data perikanan. Pihaknya kini sedang mengupayakan perbaikan data dengan melibatkan tenaga penyuluh perikanan. (LKT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com