Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Bantah Ada Aliran Dana ke Garuda

Kompas.com - 16/02/2012, 03:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus pencucian uang (money laundry) Muhammad Nazaruddin menyangkal kalau dirinya telah membeli saham PT Garuda Indonesia Tbk. Menurut mantan Bendahara Umum Partai Demokrat ini, pembelian saham perusahaan penerbangan itu dilakukan lima perusahaan di bawah naungan Permai Group.

"Silakan cek ke PPATK, tidak ada aliran dana yang menyangkut saham Garuda dengan rekening saya," ujar Nazaruddin, Rabu (15/2/2012).

Menurut Nazaruddin, pembelian saham itu sepenuhnya dilakukan oleh mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Group, Yulianis. Nazaruddin juga bilang, saham Garuda dibeli pada tanggal 8 Februari. Yulianis membeli saham Garuda dengan cara memalsukan tanda tangan kelima perusahaan tersebut.

Pembelian saham itu dilakukan melalui sebuah perusahaan broker bernama PT Mandiri Sekuritas. Saat itu ada pejabat Mandiri Sekuritas yang menawarkan, mereka adalah Munadi Herlambang dan Hari Sukoyo. "Mereka menjanjikan akan memberikan keuntungan sebesar 29 persen dalam jangka waktu dua minggu," beber Nazaruddin.

Namun, setelah dua minggu harganya malah turun. Karena tidak mau rugi, kemudian Nazaruddin turun tangan meminta agar Mandiri Sekuritas mengembalikan seluruh uang yang dipakai. Menurut Nazaruddin, hal itu dilakukan atas perintah Anas Urbaningrum.

Dia beralasan, pada saat itu dirinya bukan lagi pemilik Permai Group, melainkan Anas Urbaningrum. Jadi, berdasarkan itu Nazaruddin menyangkal kalau dirinya mengalirkan dana ke Garuda. "Saya tidak terlibat, KPK keliru menjadikan saya tersangka," ujar Nazaruddin.

Politikus asal Partai Demokrat ini juga berargumen bahwa penggunaan kasus suap wisma atlet sebagai pidana adalah keliru. Pasalnya, pembelian saham Garuda dilakukan sebelum kasus ini dimulai. "Padahal, logikanya harus dibuktikan dulu pidana asalnya, baru aliran dananya dipermasalahkan," kilah Nazaruddin.

Sementara itu, pihak Mandiri Sekuritas hingga berita ini dibuat belum juga memberikan tanggapan terkait pengakuan Nazaruddin tersebut. Corporate Secretary Mandiri Sekuritas, Febriaty Nadira, tidak menjawab pesan singkat yang dikirimkan oleh Kontan.

Sedangkan Juru Bicara KPK Johan Budi menilai pembelian saham Garuda hanya salah satu aliran dana yang akan diselidiki oleh KPK. Aliran dana lainnya yang berasal dari proyek bermasalah juga akan didalami oleh KPK. "Ini hanya salah satunya saja," ujar Johan. (Asep Munazat Zatnika/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

    Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

    Whats New
    IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

    IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

    Whats New
    Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

    Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

    Whats New
    Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

    Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

    Spend Smart
    Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

    Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

    Whats New
    Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

    Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

    Earn Smart
    Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

    Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

    Whats New
    IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Earn Smart
    Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

    Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

    Whats New
    Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

    Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

    Whats New
    Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

    Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

    Whats New
    Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

    Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

    Whats New
    Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

    Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

    Whats New
    Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

    Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

    Spend Smart
    Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

    Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com