Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MP3EI Merupakan Kapitalisme Semu

Kompas.com - 16/02/2012, 09:27 WIB
Imam Prihadiyoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Pengarah Sabang Merauke Circle (SMC) Arwin Lubis menilai, Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) merupakan kapitalisme semu. Sebab, MP3EI ini merupakan perpaduan antara penguasa dan pengusaha.

”Selama MP3EI berjalan, kesenjangan juga makin melebar. Karena pendekatan MP3EI jelas dikatakan melalui keppres dengan pendekatan lama yang memerlukan kolaborasi semua pihak, yakni pemerintah dan swasta untuk mencapai pertumbuhan,” ujar Arwin di Jakarta.

”Jadi kalau digeneralisasi pemerintah pusat dan daerah adalah penguasa. BUMN dan pengusaha adalah kolaborasi pengusaha. Jadi MP3EI adalah kolaborasi pengusaha dan penguasa. Ini yang biasa disebut dengan kapitalisme semu, yang tidak mau bersaing dengan bisnis sehat,” ujar Arwin.

MP3EI ini, menurut Arwin, merupakan pola Orde Lama yang dimodifikasi atau diperbaharui melalui pencitraan. ”Presiden SBY menyatakan bahwa saat ini kesejahteraan meningkat, tapi kenyataannya kesenjangan juga meningkat,” ujarnya.

Pengamat pertanahan, M Fadhil Hasan, mengatakan, secara historis atau konseptual MP3EI merupakan bentuk ketidakapuasan terhadap RPJPM yang dinilai masih pada tataran normatif. Menurut dia, MP3EI hanya memberikan ruang bagi pelaku ekonomi asing melalui instrumen liberalisasi perdagangan.

”Jadi, menurut saya, persoalan pentingnya adalah masalah struktur ekonomi yang masih timpang. Tapi pendekatan MP3EI kenyataannya masih berdasarkan pertumbuhan. MP3EI hanya memberi ruang yang besar bagi pelaku ekonomi asing melalui instrumen liberalisasi perdagangan,” ujar Fadhil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com