Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri KKP Diminta Tuntaskan Kasus Dipasena

Kompas.com - 16/02/2012, 15:22 WIB
Yulvianus Harjono

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com- Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo diminta segera mengambil langkah nyata menuntaskan persoalan di tambak Bumi Dipasena, Tulang Bawang, Lampung.

Permintaan ini disampaikan perwakilan petambak plasma PT Aruna Wijaya Sakti (Dipasena) dalam aksi lanjutan di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis (16/2/2012).

Menurut Ari Suharso, perwakilan petambak plasma Dipasena melalui siaran persnya menyatakan, para petambak merasa semenjak Sharif menjabat sebagai Menteri KKP belum ada langkah kongkrit untuk menyelesaikan persoalan di Dipasena, khususnya terkait soal revitalisasi.

Padahal, sebelum di reshuffle, mantan Menteri KKP Fadel Muhammad menjanjikan segera menyelesaikan persoalan vakumnya kegiatan operasional di tambak Dipasena, salah satunya melalui opsi minapolitan.  Fadel juga sempat berkunjung ke Dipasena tahun lalu.

Dalam aksi di KKP ini, petambak melakukan teatrikal menyerahkan hasil panen berupa udang kepada Menteri KKP. Ini merupakan bentuk pernyataan bahwa jika pemerintah serius, petambak bisa sejahtera tanpa bantuan perusahaan mitra.

Petambak lalu mendesak Menteri KKP segera merealisasikan minapolitan di Bumi Dipasena dan memudahkan penyaluran listrik PLN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com