Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlu Mengantisipasi Konflik dalam Pemilihan Pimpinan OJK

Kompas.com - 01/03/2012, 04:48 WIB

Jakarta, Kompas - Pemilihan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan akan menghadapi beberapa permasalahan. Karena itu, perlu konsep dan mekanisme terbaik dalam pemilihan pimpinan kolegial OJK agar memenuhi harapan masyarakat luas dan kriteria ideal pimpinan OJK.

Ketua Dewan Direktur Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan dalam seminar nasional bertajuk ”Mencari Pimpinan OJK dalam Pusaran Ekonomi-Politik: Antara Tantangan dan Harapan” di Jakarta, Selasa (28/2) malam, menegaskan, pemilihan Dewan Komisioner ini bakal marak dengan konflik kepentingan. Karena itu, perlu konsep dan mekanisme terbaik dalam pemilihan pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Syahganda menambahkan, untuk mengurangi konflik kepentingan ekonomi-politik tingkat tinggi, perlu antisipasi yang relevan dan rasional. Juga ditekankan perlu memperhatikan dampak dari pembentukan OJK bagi kinerja mikroprudensial keuangan dan investasi nasional, baik pasar finansial maupun sektor riil.

Pembentukan OJK dilandasi keinginan untuk memperbaiki kualitas pengaturan, pengawasan, dan penindakan terhadap perbankan, pasar modal, dan industri keuangan nonbank.

”Selama ini, fungsi-fungsi tersebut masih dipegang oleh bank sentral (BI) dan Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Kementerian Keuangan yang kerap bermasalah,” ujar Syahganda.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis dalam seminar yang sama menjelaskan, saat ini tinggal 87 orang dari 290 orang yang melamar untuk mengisi tujuh dari sembilan komisioner OJK.

Harry yang dihubungi Kompas, semalam, menegaskan, masih diperlukan tenggat 45 hari menetapkan 21 calon komisioner. Nantinya jumlah ini akan diseleksi lagi sehingga tinggal 14 orang untuk diajukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut Harry, Presiden akan menyeleksi para calon tadi menjadi 14 orang sebelum dikembalikan kepada DPR untuk menyaringkan menjadi hanya tujuh orang. ”Sebagian besar dari mereka orang-orang profesional yang berasal dari Bapepam-LK. Nantinya, DPR akan melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap mereka yang lolos seleksi,” ujar Harry. (gun/las)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com