Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubud Sepi Turis Lokal

Kompas.com - 01/03/2012, 15:02 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

UBUD, KOMPAS.com — Semakin populernya Ubud sebagai tujuan wisata di Bali ternyata belum mampu mendongkrak kunjungan wisawatan dalam negeri ke daerah tersebut. Wisatawan yang mendominasi Ubud masih turis asing, sementara turis domestik masih lebih gemar plesir di selatan Bali.

"Perbandingannya wisatawan asing 80 persen, domestik paling hanya 20 persen. Beda kalau di Kuta, Seminyak, Legian, perbandingannya merata," kata Ketut Sumartono dari Ubud Hotels Association (UHA) saat ditemui di Ubud, Gianyar, Kamis (1/3/2012).

Oleh karena itu, pihak UHA menyelenggarakan "Ubud Domestic Agent Table Top". Acara ini merupakan pertemuan antara biro perjalanan wisata berbasis di Jakarta dan Surabaya dengan hotel-hotel di Ubud yang tergabung dalam UHA. Hal ini, lanjut Ketut, untuk memperkenalkan dan mempromosikan Ubud sebagai destinasi wisata kepada turis domestik.

Ketut mengungkapkan, turis asing yang mengunjungi Ubud mayoritas berasal dari Jepang. Sejak tsunami Jepang yang terjadi tahun 2011, lanjutnya, terjadi penurunan kunjungan wisatawan asal Jepang secara signifikan.

"Terasa sekali perbedaannya. Turun sekali. Sampai sekarang belum pulih. Saat turis Jepang menurun, turis Eropa malah banyak masuk, tetapi Eropa juga sedang mengalami krisis ekonomi," ungkap Ketut.

Ia mengungkapkan, kunjungan wisatawan asal Eropa mengalami penurunan hingga 20 persen sehingga Ubud perlu menyasar pasar selain Eropa dan Jepang, yaitu wisatawan domestik.

"Orang Indonesia ekonominya sedang kuat. Turis domestik yang ke Ubud biasanya dari Jakarta dan Surabaya. Sudah mulai banyak yang ke Ubud karena menghindari selatan Bali yang ramai. Mereka mencari ketenangan di Ubud," papar Ketut.

Ubud Hotel Association merupakan perhimpunan hotel, resor, dan vila yang ada di kawasan wisata Ubud. Asosiasi ini dibentuk pada tahun 2004 dengan jumlah anggota 46 hotel dan resor. Misi utama dari Ubud Hotels Association adalah menyuarakan Ubud sebagai salah satu tujuan wisata yang ada di Bali dalam satu wadah.

Seni dan budaya menjadi fokus utama sebagai keunggulan destinasi Ubud. Baru-baru ini, Ubud semakin tenar setelah menjadi tempat latar belakang shooting film Eat, Pray, and Love pada tahun 2010. Ubud juga dinobatkan sebagai kota terbaik Asia oleh Conde Nast Traveller versi pilihan pembaca 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com