Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Esemka Tak Lolos Uji Emisi, SMK Jangan Kecil Hati

Kompas.com - 02/03/2012, 07:58 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan, Musliar Kasim, menyatakan terkejut atas tidak lolosnya mobil Esemka karya siswa SMK saat diuji emisi. Namun, ia mengingatkan semua pihak yang terlibat dalam produksi mobil Esemka agar tidak berkecil hati. Terutama para siswa SMK itu sendiri.

Musliar mengatakan, setiap ujian memiliki dua peluang, yaitu lulus atau tidak lulus. Ia mendorong agar kegagalan uji emisi ini dijadikan pelajaran berharga.

"Tentunya kaget, tapi inilah pelajaran. Ke depan Esemka harus memperbaiki sektor tertentu, khususnya yang terkait sistem gas buang kendaraan itu," kata Musliar, Kamis (1/3/2012) malam, di Jakarta.

Sejak awal, kata dia, Kemdikbud telah memiliki sikap tegas terhadap adanya desakan menjadikan mobil Esemka sebagai mobil nasional (mobnas). Segala aktivitas perakitan mobil yang dilakukan para siswa SMK, menurut dia, semata-mata hanya untuk mengasah kompetensi siswa. Meski Esemka lulus uji emisi dan didaulat menjadi mobnas, SMK tetap akan menjadi institusi pendidikan dan tidak akan berganti peran menjadi sebuah industri.

"Siswa SMK tetap belajar dan tetap mengikuti ujian. Tidak akan beralih peran menjadi industri," ungkapnya.

Seperti diberitakan, sebenarnya mobil Esemka sudah lulus sembilan uji tipe mobil baru. Akan tetapi, Esemka terkendala di dua tipe ujian lainnya, yaitu uji emisi gas buang dan uji laik jalan yang terdapat kekurangan pada lampu yang digunakan.

Kemarin, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan mobil Esemka tidak lolos uji emisi gas buang karena tidak memenuhi standar ambang batas yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup.

Standar normal emisi gas buang sebuah mobil baru yang ditetapkan untuk karbondioksida (CO) 5 gram per km dan HC+NOx sebesar 0,70 gram/km. Namun, emisi gas buang mobil Esemka lebih tinggi hingga lebih dua kali lipatnya, yaitu CO 11,63 gram/km dan HC+NOx sebesar 2,69 gram/km.

Di luar itu, pada 2010 mobil Esemka sempat mengajukan uji laik jalan, tetapi ternyata standar lampu yang digunakan dinilai masih kurang dipenuhi. Untuk standar lampu, pemerintah menetapkan standarnya satu lampu memiliki 12.000 candel (CD), namun lampu bagian kanan mobil Esemka baru memenuhi 10.900 CD dan sebelah kiri 6.700 CD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com