Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Besar, Petani Kewalahan

Kompas.com - 06/03/2012, 02:50 WIB

Tasikmalaya, Kompas - Petani buah manggis di Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, kesulitan memenuhi permintaan ekspor. Saat ini, petani manggis baru bisa memenuhi permintaan sebanyak 100 ton per hari. Padahal, permintaan buah manggis dari sejumlah negara jumlahnya tidak terbatas.

”China melalui 12 eksportir banyak meminta pengiriman manggis berapa pun jumlahnya. Namun, kami belum bisa memenuhinya karena jumlah panen yang terbatas, hanya 100 ton per hari. Saat ini, harga manggis kualitas ekspor Rp 10.000 per Kilogram dari petani,” kata Aji Gunawan, petani manggis asal Kampung Puspawangi, Desa Puspahiang, Tasikmalaya, Senin (5/3).

Menurut data Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya, terdapat 4.743 hektar (ha) lahan manggis yang ditanami 475.327 pohon berusia 12-80 tahun. Produktivitas manggis di Tasikmalaya saat ini mencapai 8-10 ton per ha per panen. Daerah sentra tanam dan produksinya berada di Kecamatan Puspahiang, Salopa, Tanjungjaya, Sukaraja, Cikalong, Karangnunggal, dan Kecamatan Jatiwaras yang digarap sedikitnya 85.000 petani. Lebih dari 50 persen lahan manggis berada di Kecamatan Puspahiang.

Aji mengatakan, setiap musim panen raya yang terjadi dua tahun sekali, permintaan manggis tidak terbatas. Akibatnya, petani manggis Puspahiang selalu kesulitan memenuhi permintaan pasar bagi dalam dan luar negeri. Solusinya, beberapa pengepul berusaha mencari manggis ke daerah lain di Jabar, Jateng, dan Jatim.

”Dalam satu kali musim panen raya, pasokan barang mencapai 200 ton. Namun, hanya 40-50 persen yang siap ekspor,” kata Aji.

Dono, pengepul manggis di Kecamatan Puspahiang, mengatakan, pada musim panen raya Januari-Maret kali ini, ia mampu menghasilkan 10 ton buah manggis kualitas ekspor per hari. Sebanyak 80-90 persen di antaranya adalah kualitas ekspor.

(CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com