Harga Kopi Arabika Terpukul

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures, Rabu (7/3/2012), harga kopi berjangka mengalami penurunan tajam.

Harga kopi arabika terpukul melemah sebesar 4,2 persen. Penurunan tersebut terjadi di tengah lesunya pasar komoditas, yang membuat harga komoditas terpuruk.

Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak Mei tampak mengalami penurunan yang signifikan. Kontrak paling aktif ini berakhir melemah sebesar 8,65 sen (4,2 persen) dan ditutup pada posisi 1,9305 dollar AS per pon.

Kondisi penguatan dollar AS mengakibatkan minat terhadap komoditas yang diperdagangkan dalam dollar menjadi turun karena harganya menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Menurut data Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia, volume ekspor kopi Indonesia terus turun. Tahun 2009, volume ekspor kopi tercatat 478.025 ton.

Tahun 2010 turun menjadi 447.494 ton, sementara tahun 2011 turun lagi menjadi 352.007 ton.

"Penurunan tersebut terjadi karena turunnya produksi dan semakin mahalnya harga kopi di pasar lokal. Petani lebih memilih menjual ke pasar lokal ketimbang ekspor," kata Ketua AEKI Suyanto Husein.