Jakarta, Kompas -
Pengurus Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu Bumi Dipasena, Syukri J Bintoro, saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (13/3), menyampaikan, tebar benih udang mandiri dilaksanakan mulai Oktober 2011.
Tebar benih udang atau benur dilakukan setelah pemutusan hubungan kemitraan antara petambak plasma Bumi Dipasena dan perusahaan inti, PT Aruna Wijaya Sakti. Jumlah benur sebanyak 40 juta ekor itu berasal dari bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Menurut Syukri, budidaya udang mandiri dilaksanakan secara tradisional. Namun, keuntungan yang didapat lebih baik dibandingkan dengan keuntungan sewaktu berproduksi lewat pola kemitraan dengan perusahaan.
Tebar benur di setiap kolam rata-rata 20.000-30.000 ekor dengan hasil panen 5-6 kuintal. Sewaktu pola kemitraan, tebar benur berkisar 120.000-130.000 ekor per kolam dengan hasil panen 2-2,5 ton.
Namun, keuntungan dari hasil produksi dengan sistem kemitraan masih dipotong dengan utang biaya listrik, biaya natura bulanan, dan biaya operasional.
Petambak berharap pemerintah segera mendorong penyambungan listrik ke tambak guna mendukung budidaya mandiri lebih optimal. Di kawasan itu, ada sekitar 7.000 keluarga petambak yang menggantungkan hidup dengan luas tambak sekitar 4.700 hektar. Sejak Mei 2011, PT Aruna Wijaya Sakti menghentikan operasi perusahaan dan sambungan listrik ke tambak sebagai buntut kasus kemitraan dengan petambak plasma.
Sehari sebelumnya, dalam Rapat Kerja Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PDI-P, Sudin, meminta pemerintah konsisten menangani kasus kemitraan tambak udang plasma
Menanggapi itu, Sharif Cicip Sutardjo menyatakan tidak bisa ikut campur dalam masalah kemitraan petambak plasma dan perusahaan inti. ”Penyelesaian masalah itu urusan pemerintah daerah,” kata Cicip.
Namun, Kementerian Kelautan dan Perikanan, kata dia, merencanakan bantuan generator listrik sebanyak 100 unit, ekskavator, penyuluhan petambak udang, serta membantu PT PLN memasang jaringan listrik.