Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Sarankan PKS Pikirkan Posisi 3 Menteri

Kompas.com - 01/04/2012, 06:40 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Ulil Absar Abdalla mengimbau Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mempertimbangkan keberadaan tiga menteri dari partai itu, setelah sikap PKS yang menolak sejalan dengan pemerintah dalam kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Tiga menteri itu adalah Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Menteri Pertanian Suswono, serta Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring.

"Mestinya mereka dengan sikap semacam itu menarik menterinya keluar," ujar Ulil di Jakarta, Sabtu (31/3/2012).

Ia mempertanyakan kinerja Tifatul yang juga berasal dari PKS. Jabatannya itu mengharuskan ia menyampaikan kebijakan pemerintah, tapi bagaimana hal tersebut dilakukan jika partainya sendiri berseberangan dengan pemerintah.

"Tifatul kan enggak bisa mensosialisasikan kebijakan pemerintah, kalau partainya begitu," terangnya.

Sementara itu, Politisi Demokrat lainnya, Ramadhan Pohan mengungkapkan sikap PKS, justru membuat tiga menteri kebingungan. Di sisi lain mereka harus menjalankan keputusan pemerintah, tapi dalam partainya sendiri bergejolak.

"Dengan fakta yang dilakukan PKS, membuat tiga menteri itu serba salah dan jadi gerah. Bagaimana mungkin kita mau sosialisasikan kebijakan pemerintah, terutama melalui Tifatul, kalau jadinya begitu," kata Ramadhan.

Ia meminta PKS bersikap rasional untuk mempertimbangkan keberadaan partai itu dalam Setgab, sehingga tidak mengganggu hubungan politik yang telah dibangun. "Saya minta teman-teman PKS untuk rasional. Mereka melakukan pembangkangan pada Presiden SBY. Kita hargai demokrasi dan PKS punya karakteristik tapi tolong perhatikan etika politik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com