Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zaini/Muzakir agar Bangun Sektor Pertanian

Kompas.com - 10/04/2012, 13:40 WIB
Agus Mulyadi

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Pengamat ekonomi politik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Dr Taqwaddin, menyarankan, agar pasangan Gubernur Aceh terpilih Zaini Abdullah/Muzakir Manaf agar memprioritaskan pembangunan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan, yang potensinya cukup besar.

"Bila Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf sudah bertugas secara resmi menjadi pemimpin Aceh, maka pembangunan ekonomi yang harus diprioritaskan adalah tiga sektor tersebut, karena memang potensinya cukup besar," katanya di Banda Aceh, Selasa (10/4/2012).

Berdasarkan penghitungan cepat dari dua lembaga survei, yakni Lingkaran Survei Indonesia dan Lembaga Survei Indonesia, pasangan Zaini/Muzakir tampil sebagai pemenang pilkada dengan meraih 54,15 persen dan 55,68 persen suara.

Taqwaddin yang juga dosen Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial Politik Unsyiah itu menyatakan, gas alam Aceh tidak bisa diharapkan lagi untuk membangun ekonomi, karena cadangannya sudah mau habis dalam dua atau tiga tahun ke depan. Pondasi ekonomi daerah ini mau tidak mau harus bertumpu pada sektor pertanian.

Dikatakan, tiga sektor tersebut belum mendapat perhatian serius dari Pemerintah Aceh, sehingga perlu didorong lagi agar pertanian, perkebunan, dan perikanan lebih ditingkatkan lagi.

Dari segi sumber daya manusia (SDM< Aceh sudah cukup karena banyak putra-putra terbaik daerah ini yang sudah melaksanakan pendidikan. "Demikian juga dari sektor kesehatan, sudah ada program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) yang dilaksanakan Pemerintahan Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar," katanya.

"Oleh karena itu, Pemerintahan Aceh yang nantinya dipimpin oleh Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf, agar lebih mengutamakan pembangunan ekonomi pertanian, perkebunan, dan perikanan," ucap Taqwaddin.

Bila pembangunan di tiga sektor tersebut benar-benar terwujud, maka akan banyak menyerap tenaga kerja, sehingga bisa mengurangi pengangguran.

Ia menyatakan, sebenarnya, Aceh memiliki keunggulan komparatif di sektor pertanian dan perkebunan, karena tidak dimiliki daerah lain, seperti pala, minyak nilam, pinang, dan kopi, tapi karena tidak dikembangkan secara serius, maka hilang begitu saja.

"Aceh pada zaman dulu sangat terkenal dengan rempah-rempahnya, sehingga pedagang dari luar negeri selalu singgah ke Aceh untuk membeli komoditas tersebut," tuturnya.

"Kejayaan Aceh masa lalu itu harus dibangkitkan kembali, sehingga perekonomian di daerah ini bisa berkembang dan rakyatnya makmur," demikian Taqwaddin.


Sumber: Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com