Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat-Didik Punya Modal 28-30 Persen Suara

Kompas.com - 16/04/2012, 21:29 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Muhammad Hidayat Nur Wahid, bakal calon gubernur DKI Jakarta yang diusung PKS, mengaku sudah punya modal 28-30 persen suara dalam Pilkada DKI Jakarta 2012.

Berpasangan dengan Didik J Rachbini, Hidayat meyakini angka tersebut realistis setelah munculnya dukungan dari berbagai kalangan, selain dukungan solid PKS.

"Kalau semua diakumulasi menjadi angka, bisa mencapai sekitar 28-30 persen," kata Hidayat Nur Wahid saat bertandang ke kantor Kompas.com, di Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2012).

Hidayat lantas menjabarkan perhitungan timnya untuk mencapai angka yang dipatok tersebut. Menurutnya, bila hasil Pemilu 2004 dan 2009 dipertimbangkan, maka PKS sudah memiliki suara sekitar 21 persen.

Angka tersebut merupakan angka rata-rata yang diperoleh dari suara pemilih PKS di DKI Jakarta pada Pemilu 2004 dan suara pemilih PKS di Jakarta pada Pemilu 2009.

"Tapi, dukungan kami perhitungkan tidak hanya dari suara solid PKS karena ada juga Pak Didik. Nama Pak Didik kan disodorin langsung Pak Hatta Rajasa," lanjut alumnus Pondok Pesantren Gontor itu.

PAN sendiri dalam pemilu terakhir berhasil meraup 6 persen suara pemilih DKI Jakarta. Menurut Hidayat, jika ia dan Didik bisa menggaet 80 persen suara pemilih PAN tersebut, sudah ada tambahan 5 persen suara pemilih.

Jika diakumulasikan jumlah suara dari PKS dan PAN, total dukungan sudah mencapai kisaran 26 persen suara pemilih.

"Sekarang kami juga mendapat dukungan penuh dari beberapa komunitas, di antaranya ada komunitas alumni Gontor. Dukungan besar juga datang dari alumni pondok-pondok pesantren lain," ungkap Hidayat.

Kontribusi suara ia harapkan juga dari beberapa kelompok suku yang telah menyatakan dukungan atas niatnya menuju DKI 1. Mantan Ketua MPR ini mengaku sudah mengadakan pertemuan konsolidasi dengan perwakilan dari kelompok yang berbasis budaya Betawi, Sunda, Banten, Minang, Sulawesi Selatan, hingga Madura.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com