Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Tak Naik, Inflasi Dijaga 5 Persen

Kompas.com - 19/04/2012, 18:02 WIB
Hindra Liu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berupaya menekan laju inflasi pada 2012 seiring batalnya rencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada April 2012. Pada APBN Perubahan 2012, laju inflasi dipatok mencapai 6,8 persen.

"BBM tidak naik. Jadi inflasi harus di kisaran 5 persen," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa kepada para wartawan di halaman Istana Negara, Jakarta, Kamis (19/4/2012).

Selain itu, sambung Hatta, pemerintah juga akan berupaya agar ekonomi tumbuh sebesar 6,5 persen pada 2012. Pemerintah juga berusaha mempertahankan defisit anggaran di bawah angka 3 persen.

Ke depan, sambung Hatta, pemerintah akan menyusun kembali postur APBN. Ada sejumlah pos yang akan mengalami perubahan. Saat ini, pembahasan di tingkat kabinet masih terus dilakukan.

Terkait inflasi, seperti warta Kompas, Kepala Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan, dampak pembatasan konsumsi BBM bersubsidi berdasarkan kapasitas mesin yang rencananya berlaku mulai Juli 2012 kecil terhadap inflasi.

"Kalau pemerintah menempuh pembatasan konsumsi BBM bersubsidi untuk mobil pribadi di wilayah Jawa-Bali untuk kapasitas mesin cc tertentu ke atas memang kita perkirakan dampak inflasi tidak terlalu besar," sebut Perry dalam diskusi dengan wartawan, di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (17/4/2012).

Perry menerangkan, bila pemerintah memberlakukan pembatasan BBM bersubsidi untuk seluruh mobil pribadi maka akan ada tambahan sebesar 0,7 persen terhadap angka inflasi. Sementara itu, jika pemerintah hanya memberlakukan pembatasan untuk mobil pribadi dengan kapasitas mesin tertentu maka dampaknya terhadap inflasi jauh lebih rendah.

"Perkiraan kita dampaknya kepada tambahan inflasi 0,3 persen," tambah Perry.

Dengan pembatasan BBM bersubsidi, kata dia, inflasi bisa mencapai sekitar 4,7 persen hingga akhir tahun. "Kalau yang dilakukan hanya pembatasan untuk mobil pribadi maka pertumbuhan ekonomi 6,4 persen masih bisa dicapai dengan inflasi 4,4 persen tambah 0,3 persen," kata Perry terkait prediksi BI hingga akhir tahun 2012.

Pemerintah akan melakukan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi yang dijadwalkan dilakukan pada Juli 2012. Rencana ini akan dilakukan di wilayah Jabodetabek.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo di Jakarta, Senin (16/4/2012), mengatakan, pembatasan memang sudah dimulai pada Mei 2012. Namun itu khusus bagi kendaraan instansi pemerintah baik pusat dan daerah, BUMN dan BUMD di wilayah Jawa-Bali.

"Setelah itu, ada waktu 60 hari sebelum diberlakukan untuk masyarakat di wilayah Jabodetabek dan selanjutnya secara bertahap di wilayah Jawa-Bali sesuai ketersediaan Pertamax-nya," ujar Evita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Whats New
IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

Whats New
Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com