Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilang Bontang Pasok LNG untuk Domestik

Kompas.com - 25/04/2012, 12:45 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

BONTANG, KOMPAS.com - PT Badak NGL, anak usaha Pertamina, untuk pertama kali mengapalkan gas alam cair (LNG) yang diproduksi Kilang Bontang untuk memenuhi kebutuhan domestik, Rabu (25/4). Pengapalan LNG itu untuk memasok terminal terapung penerima dan regasifikasi (FSRU) Teluk Jakarta.

Direktur Gas PT Pertamina (Persero) Hari Karyuliarto menyampaikan hal itu, dalam acara peresmian pengapalan perdana LNG Bontang untuk domestik, kemarin, di Bontang, Kalimantan Timur.

Rencananya PT Badak NGL, pengelola Kilang Bontang, memasok LNG 11,75 juta ton selama 11 tahun ke FSRU Teluk Jakarta, Jawa Barat, yang dioperatori PT Nusantara Regas selaku perusahaan patungan Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara. "Ini untuk program diversifikasi energi," ujarnya.

Sebelumnya, LNG Bontang hanya diekspor ke pembeli di Jepang karena tidak ada infrastruktur penerima LNG di dalam negeri.

Perjalanan PT Badak NGL dimulai dari 2 train (unit) kilang di akhir 1970-an hingga akhirnya jadi 8 train di awal era 1990-an dengan kapasitas produksi 22,5 juta ton per tahun. Pada 1 Agustus 1977, kapal tanker LNG Aquarius untuk pertama kali memuat pengapalan LNG ke Osaka Jepang dari Kilang LNG Badak Bontang. Pasokan gas untuk Kilang Bontang berasal dari Blok Mahakam yang dioperatori Total E&P Indonesie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com