Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Harga BBM Tak Naik, Konsumsi Harus Dikurangi

Kompas.com - 26/04/2012, 12:03 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, ketika harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak naik maka volume penggunaannya harus dikurangi. "Dengan keadaan tidak ada kenaikan harga BBM sekarang ini maka harus dikurangi volume penggunaan BBM bersubsidi," sebut Presiden dalam pembukaan acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2012, di Jakarta, Kamis (26/4/2012).

Presiden pun mengatakan akan dilakukan gerakan penghematan nasional serta pembatasan atau pengendalian konsumsi BBM bersubsidi. "Ini sedang kita matangkan pada tahap-tahap akhir," tambah dia.

Pemerintah pun akan melakukan konversi dari BBM ke bahan bakar gas (BBG). Semua itu akan berlandaskan prinsip bahwa BBM bersubsidi sesungguhnya ditujukan kepada masyarakat tidak mampu. "Menjadi tidak adil, menjadi tidak patut, dan keliru manakala saudara-saudara yang sudah mampu dan kaya, bahkan sangat kaya, membeli BBM bersubsidi yang akhirnya mengurangi anggaran negara untuk membangun rumah sakit, entah sekolah, entah jalan, mengurangi kemiskinan, dan sebagainya," papar dia.

Ia pun tidak menampik akan adanya masalah dalam menerapkan kebijakan itu. Maka dari itu, Presiden pun mengajak para aparat pemerintah untuk aktif mengatasinya.

Hal ketiga dalam ajakan Presiden untuk menghemat konsumsi BBM bersubsidi adalah semua pihak harus ikut menjadi bagian dari solusi. Semua pejabat pemerintah diharapkan bisa menjadi contoh kepada masyarakat. "Jangan justru lebih rewel atau lebih mengeluh dibanding komponen masyarakat yang lain," tambahnya.

"Itulah tiga ajakan dan instruksi saya. Kebijakan dan rencana aksi yang saya sampaikan tadi yang dalam waktu dekat akan dijalankan pemerintah, insya Allah, bulan Mei sudah siap dan nantinya akan saya jelaskan ke masyarakat Indonesia untuk mendapatkan dukungan dan kerja samanya," pungkas Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com