Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menopause Dini Dua Kali Berisiko Osteoporosis

Kompas.com - 26/04/2012, 17:27 WIB

KOMPAS.com - Sebuah riset terbaru menunjukkan, wanita yang mengalami menopause pada usia lebih dini berisiko hampir dua kali lebih mungkin untuk menderita keropos tulang atau osteoporosis di kemudian hari. Temuan ini dipublikasikan pada 25 April 2012 dalam BJOG: International Journal of Obstetrics and Gynaecology.

Dalam risetnya, para ilmuwan dari Swedia melihat efek jangka panjang dari menopause dini pada kematian, risiko fraktur kerapuhan tulang dan osteoporosis. Penelitian ini dimulai pada tahun 1977, di mana melibatkan 390 wanita Eropa utara berusia 48 tahun yang berpartisipasi dalam Malmö Perimenopausal Study, sebuah penelitian observasional di mana kondisi para partisipan perempuan dipantau sejak usia 48 tahun. Partisipan wanita dibagi ke dalam dua kategori, wanita yang mulai menopause sebelum usia 47 tahun dan wanita yang mulai menopause pada usia 47 tahun atau lebih.

Dalam kajiannya, peneliti mengukur kepadatan mineral tulang (BMD) para peserta. Memasuki usia 77 tahun, semua wanita usia subur itu kembali diukur tingkat BMD. Pada titik ini, ada 298 perempuan masih hidup, sementara 92 telah meninggal. Seratus dari 298 wanita yang masih hidup menolak untuk melanjutkan penelitian lebih lanjut, sehingga tinggal menyisakan 198 perempuan.

Hasil kajian menunjukkan bahwa pada usia 77 tahun, sebanyak 56 persen wanita dengan menopause dini mengalami osteoporosis, dibandingkan dengan 30 persen wanita yang mengalami menopause terlambat.

Wanita yang mulai menopause dini juga ditemukan memiliki risiko patah tulang dan kematian lebih tinggi. Tingkat kematian tercatat mencapai 52,4 persen pada kelompok menopause dini, sedangkan wanita yang terlambat menopause risiko kematiannya 35,2 persen.
Sementara tingkat kejadian fraktur (patah tulang) adalah 44,3 persen pada kelompok menopause dini dan 30,7 persen pada kelompok wanita yang mengalami menopause terlambat.

"Hasil studi ini menunjukkan bahwa menopause dini merupakan faktor risiko yang signifikan untuk osteoporosis, patah tulang dan kematian dalam jangka panjang.  Ini adalah studi prospektif pertama dengan masa tindak lanjut lebih dari tiga dekade," kata Svejme Ola, peneliti utama yang juga ahli bedah ortopedi di Skane University Hospital, Malmo, Swedia.

Pierre Martin-Hirsch, Kepala BJOG Deputi Editor menyatakan, kekuatan penelitian ini adalah waktu riset yang dilakukan relatif lama.  Meski demikian, ia menekankan pentingnya mengungkap faktor-faktor lain yang memengaruhi hubungan antara angka kematian pada wanita dengan menopause. "Angka kematian lebih tinggi pada wanita dengan menopause dini perlu dieksplorasi lebih lanjut untuk melihat faktor lainnya yang dapat mempengaruhi hal ini seperti obat-obatan, nutrisi, merokok dan konsumsi alkohol," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com