Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Tak Akan Campuri Penjualan Saham Garuda

Kompas.com - 27/04/2012, 03:02 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, menyatakan tidak akan mencampuri penjualan saham Garuda Indonesia kepada sejumlah perusahaan nasional yang telah menyatakan minatnya. Ia mengaku hanya membantu menawarkan saham BUMN tersebut ke lima perusahaan nasional.

"Begini, ada tiga perusahaan sekuritas yang ketiganya BUMN mengalami kerugian besar dan bahaya gara-gara mereka memegang saham Garuda karena uang diambil dari pinjaman dan harus bayar bunga," sebut Dahlan, di Jakarta, Kamis (26/4/2012).

Menurut Dahlan, semakin lama ketiga perusahaan tersebut memegang saham Garuda maka akan semakin menderita. Akhirnya, Dahlan pun memberi saran kepada ketiga perusahaan itu untuk segera melepaskan sahamnya.

Lebih lanjut Dahlan menyebutkan ada perusahaan asing yang berminat atas saham maskapai BUMN tersebut. Namun, Dahlan meminta agar saham itu ditawarkan ke perusahaan nasional terlebih dahulu. Ia pun membantu menawarkan saham Garuda kepada lima perusahaan nasional. Lantas lima perusahaan ini menyatakan minatnya.

"Jadi kelima orang itu mengajukan minatnya. Tidak ada rinciannya. Saya sampaikan ke orang-orang tersebut terima kasih berminat. Untuk selanjutnya, saya katakan  'Tolong berhubungan langsung dengan tiga perusahaan tersebut'," sambungnya.

Menurut Dahlan, setelah menawarkan saham Garuda ke pemilik lima perusahaan nasional melalui pesan teks, maka tugas dia selesai. Ia pun tidak akan mencampuri masalah penjualannya. "Setelah itu tugas saya selesai, saya tidak akan campuri cara penawaran, cara penjualan, bagaimana putuskan sikap penawaran," sebutnya.

Jadi ketika ada salah satu pengusaha yang ditawarinya yakni Chairul Tanjung menyatakan minat untuk membeli saham Garuda, kata Dahlan, perusahaan sekuritas tersebut tidak ada kewajiban melapor kepadanya. "Sampai di situ saya. Saya tidak ingin mengikuti terus supaya korporasi itu independen, tidak merasa ditekan, dipengaruhi," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com