Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chairul Tanjung Borong Saham Garuda Rp 1,5 Triliun?

Kompas.com - 27/04/2012, 11:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Pengusaha nasional Chairul Tanjung disebut-sebut memborong sisa saham IPO PT Garuda Indonesia Tbk sebesar 2,47 miliar lembar atau 10,88 persen. Chairul Tanjung membeli saham Garuda tersebut melalui PT Trans Airways pada harga Rp 620 per lembar saham.

Selama ini sisa saham IPO Garuda tersebut berada di tangan tiga perusahaan sekuritas yang menjadi penjamin emisi. Tiga perusahaan sekuritas tersebut adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Mandiri Sekuritas. Komposisinya, Bahana dan Danareksa menguasai lebih dari 900 juta saham, sedangkan Mandiri Sekuritas sekitar 400 juta saham. Ketiga perusahaan sekuritas tersebut terpaksa membeli saham sisa IPO yang tidak terbeli masyarakat.

Rencanannya, pengambilalihan saham tersebut akan dilaksanakan hari ini, Jumat (27/4/2012). Dokumen jual beli sudah diteken oleh ketiga  perusahaan sekuritas. "Crossingnya rencananya dilaksanakan besok. Dokumen jual belinya sudah ditandatangani. Jadi ya pasti saham itu diambilalih CT," ungkap sumber Tribunnews di Jakarta, Kamis (26/4/2012).

Harga pembelian saham Garuda tersebut terdiskon sekitar 17,3 persen dari saat penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 750 per lembar saham. Bila benar saham Garuda yang berada di tangan tiga sekuritas tersebut dilepas dengan harga Rp 620 per lembar saham, maka nilai total dana yang akan dikeluarkan Chairul Tanjung adalah sekitar Rp 1,554 triliun.

Meski beberapa pihak yang mengetahui proses transaksi saham Garuda tersebut sudah berani memastikan, namun hingga kini pihak CT Corporation, induk usaha PT Trans Airways, belum memberi keterangan apa-apa.

Garuda Indonesia dalam proses IPO tahun lalu menawarkan 6,33 miliar saham atau sebesar 27,98 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Tapi, dalam proses IPO, hanya sekitar 52,5 persen atau 3,32 miliar saham yang terserap pasar.
Untuk itu, sisanya sekitar 47,5 persen atau 3,008 miliar saham harus diserap tiga penjamin pelaksana emisi yang telah menyatakan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli sisa saham Garuda yang ditawarkan dan tidak habis terjual saat IPO.

Selama sepekan terakhir, harga saham Garuda sempat menyentuh level tertinggi Rp 670 yang dicatatkan pada Selasa 24 April 2012. Namun pada Kamis siang kemarin, sempat turun lagi ke harga Rp 650.

PT Garuda Indonesia Tbk menyatakan kesiapan menjalin kerja sama dengan PT Trans Airways. Corporate Communication Garuda Indonesia Ikhsan Rosan menyatakan, tidak menutup kemungkinan terjadinya kerjasama antara Garuda Indonesia dengan Trans Airways dalam memberikan pelayanan konsumen. "Sebab, kerjasama antar maskapai sudah dilakukan perseroan," katanya.

Kesiapan Garuda itu menyusul kabar PT Trans Airways membeli 10,8 persen saham Garuda. "Tapi, itu semua nanti akan ditentukan dan dibahas melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)," kata dia. (Ugi/Ade)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

Earn Smart
Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

Whats New
SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com