Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaringan Penjualan Pertamina Dex Diperluas

Kompas.com - 27/04/2012, 16:19 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  PT Pertamina (Persero) menambah jaringan outlet penjualan Pertamina Dex di stasiun pengisian bahan bakar umum. Hal ini untuk memenuhi permintaan konsumen yang meningkat seiring pertumbuhan pasar otomotif.

Wakil Presiden Senior Niaga dan Pemasaran Produk Petroleum PT Pertamina Iqbal Hasan, Jumat (27/4/2012), menyatakan hal itu dalam peluncuran Pertamina Dex di SPBU 31.12802, Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan.

Pada akhir 2010, baru ada 46 SPBU yang melayani pembelian Pertamina Dex melalui pompa dispenser. Seiring peningkatan permintaan konsumen, tahun ini Pertamina menambah jaringan penjualan Pertamina Dex menjadi 110 SPBU yang tersebar di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan.

"Kami berkomitmen meningkatkan pelayanan pada konsumen Pertamina Dex. Salah satunya, dengan mengembangkan jaringan SPBU yang dapat melayani pembelian produk BBM unggulan Pertamina itu," katanya.

Perseroan itu juga akan memperluas jaringan ke Bali, Kalimantan, dan Sumatera karena permintaan yang terus meningkat Pertamina Dex merupakan produk diesel hasil produksi Kilang Balongan, yang beberapa parameternya memenuhi standar Euro III. Produk itu diklaim memiliki Cetane Number minimal 53 dan kandungan sulfur di bawah 300 part per million (ppm).

"Hal ini untuk mengoptimalkan kinerja mesin kendaraan sekaligus menurunkan kadar emisi," kata Iqbal.

Saat pertama kali diluncurkan, Pertamina Dex memiliki kandungan sulfur di bawah 500 ppm. Saat ini produk itu memiliki kandungan sulfur di bawah 300 ppm. Pertamina mengklaim, kadar sulfur itu merupakan yang terendah di antara produk-produk sejenis yang dipasarkan di Indonesia saat ini.

"Ini juga merupakan jawaban atas tuntutan pasar, di mana minat masyarakat makin tinggi terhadap kendaraan dengan Diesel Common Rail System yang menuntut bahan bakar rendah sulfur. Kami juga memakai aditif generasi terbaru yang dapat menjaga mesin tetap bersih," kata Iqbal.

Pertamina bermitra dengan Bosch, produsen komponen otomotif multinasional yang mengembangkan teknologi mesin diesel bersih, untuk mendapatkan manfaat dari bahan bakar diesel rendah sulfur.

Klaus Landhaeusser, Kepala Hubungan Eksternal dan Relasi dengan Pemerintah, Bosch untuk Kawasan Asia Tenggara, mengatakan," Bosch mendorong pengembangan teknologi otomotif ramah lingkungan.

Selain pembelian melalui pompa dispenser, produk itu tersedia dalam kemasan jerigen di 500 SPBU bersertifikat Pasti Pas. Jumlah itu meningkat dibandingkan jaringan yang dimiliki Pertamina pada 2010 sebanyak 350 SPBU. Namun, sejumlah konsumen mengeluhkan minimnya outlet produk itu di pasaran.

Andi Sulaeman, pengendara Kijang Inova diesel, menyatakan penggunaan produk itu knalpotnya jauh lebih ramah lingkungan dan mengoptimalkan kinerja mesin. Namun ia mengeluhkan soal harga produk itu yang mahal dan keterbatasan jaringan distribusi produk BBM itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com