Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan Tak Peduli Siapa Pembeli Saham Garuda

Kompas.com - 29/04/2012, 12:52 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tidak mempermasalahkan siapa pengusaha nasional yang membeli saham maskapai Garuda Indonesia. Hal yang terpenting bagi dia adalah kondisi tiga perusahaan sekuritas yang memiliki saham tersebut tak lagi menderita.

"Aku terserah saja, siapa saja," sebut Dahlan kepada Kompas.com, seusai mengisi acara Kompas Karier Fair 2012, di Jakarta, Sabtu (28/4/2012) kemarin.

Dahlan mengatakan, pembelian 10,27 persen saham Garuda oleh Trans Airways yang dimiliki oleh pengusaha nasional Chairul Tanjung berdampak positif bagi maskapai BUMN tersebut.

Saham Garuda (GIAA), kata dia, terbukti naik terus. Pada penutupan pasar hari Jumat (27/4/2012), di Bursa Efek Indonesia, saham GIAA ditutup pada harga Rp 710 per lembar. Saham ini sempat menyentuh harga Rp 720 per lembar pada hari itu.

"Kan sudah terbukti naik terus. Jadi bagi Garuda baik sekali," tambah dia.

Tapi, menurut Dahlan, hal yang terpenting adalah tiga perusahaan sekuritas yakni Bahana, Mandiri, dan Danareksa, bisa selamat dari penderitaannya.

"Bagi Garudanya ya untungnya karena sahamnya bagus. Tapi yang terpenting bagi 3 perusahaan sekuritas yang selama ini menderita itu penderitaannya sudah menurun," pungkas Dahlan.

Seperti diberitakan, sebanyak 10,27 persen saham GIAA telah dibeli oleh Trans Airways. Pembelian saham tersebut terjadi pada harga Rp 620 per saham atau premium sebesar 3,3 persen dari harga penutupan 12 April 2012.

Penjualan dilakukan oleh Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas.

Dalam penjualan saham ini, Bahana bersama Mandiri Sekuritas dan Danareksa telah menunjuk dan menugaskan Morgan Stanley sebagai penasihat finansial untuk melakukan proses penjualan saham GIAA, yang telah melaksanakan proses penjualan saham GIAA ini sesuai dengan praktik yang berlaku di pasar modal dengan menyampaikan penawaran kepada sejumlah investor potensial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyeludupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyeludupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com