Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arviyan Arifin: Kompetisi Itu Alamiah

Kompas.com - 01/05/2012, 21:36 WIB
Dewi Indriastuti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sudah 20 tahun perbankan syariah beroperasi di Indonesia, bersamaan dengan awal beroperasinya PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Jumlah total aset bertambah seiring meningkatnya jumlah bank umum syariah dan unit usaha syariah.

Per Februari 2012, berdasarkan data Bank Indonesia, aset bank umum syariah dan unit usaha syariah mencapai Rp 145,624 triliun. Jumlah ini meningkat signifikan dalam lima tahun terakhir karena aset per akhir  2006 baru mencapai Rp 26,722 triliun. Peningkatan ini seiring jumlah bank dan unit usaha yang kini sebanyak 11 bank dan 24 unit usaha syariah.

Pada Selasa (1/5/2012) Bank Muamalat merayakan milad ke-20 dengan mengganti logo. Logo baru tersebut untuk menunjukkan bank Islam yang modern sekaligus bank modern yang Islami.

Kepada Kompas, Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin manyatakan bahwa Bank Muamalat siap berkompetisi. "Kompetisi itu alamiah," ujar Arviyan, Selasa. "Ada bank syariah, tetapi mulai dari nol. Bagaimanapun perlu waktu untuk tumbuh. Tidak bisa dibandingkan dengan bank konvensional yang usianya sudah puluhan tahun. Industri syariah masih baru, masih perlu teknologi, sistem, dan lain-lain."

Arviyan mengemukakan, dari awal Bank Muamalat independen. Pemegang saham Bank Muamalat adalah publik. "Mayoritas saham didukung Islamic Development Bank, yaitu bank yang dimiliki negara-negara Islam," ungkapnya.

Sebagai industri yang membutuhkan intensifikasi modal, ia mengatakan, selama ini tidak ada masalah saat Bank Muamalat akan menambah modal. Misalnya, saat right issue tahun 2010, merupakan penambahan modal sepanjang sejarah Bank Muamalat. "Sekitar Rp 700 miliar. Angka ini lebih besar daripada modal pendirian, yakni Rp 125 miliar," katanya.

Saat ini Bank Muamalat memiliki aset Rp 32,5 triliun. Pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp 22,47 triliun dan dana pihak ketiga Rp 26,66 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com