Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Farmasi Enggan Produksi Bahan Baku Obat

Kompas.com - 05/05/2012, 21:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri farmasi enggan memproduksi bahan baku obat di dalam negeri. Produksi bahan baku obat di dalam negeri dianggap tidak efektif dan tidak ekonomis.

Saat ini, 96 persen bahan baku obat diimpor terutama dari China dan India, dengan kata lain hanya 4 persen bahan baku obat diproduksi dalam negeri. Walaupun, produksi obat sudah 90 persen di dalam negeri. Impor bahan baku obat terutama untuk bahan aktif dan bahan tambahan.

Wakil Sekretaris Jenderal GP Farmasi Indonesia Kendrariadi Suhanda mengatakan, bagi industri farmasi, produksi bahan baku obat tidak ekonomis kalau hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Daya beli masyarakat yang masih rendah mengakibatkan konsumsi obat masyarakat belum besar. Kalau bahan baku obat diproduksi sendiri hitungannya malah akan lebih mahal," ujarnya dalam temu media terkait penyelenggaraan konvensi bahan baku obat internasional Convention on Pharmaceutical Ingredients Southeast Asia (CPhl SEA) , di Kementerian Kesehatan, Jumat (4/5/2012) kemarin.

CPhl akan diselenggarakan mulai 10-12 Mei mendatang di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta

Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga kesinambungan bahan baku obat impor ialah dengan memelihara jaringan dengan industri pembuat bahan baku obat di luar negeri.

Kendrariadi mengatakan, dalam Convention on Pharmaceutical Ingredients Southeast Asia (CPhl SEA), lebih dari 200 perusahaan dari China, Eropa, Amerika Serikat, Korea, India, Jepang, dan Indonesia ambil bagian dalam pameran tersebut.

Di dalam acara itu, industri obat di Tanah Air dapat memilih produsen bahan baku obat yang berkualitas dan memantapkan jaringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Whats New
Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com