Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
EKONOMI SYARIAH

Jasa Keuangan Syariah Lebih Murah

Kompas.com - 09/05/2012, 02:58 WIB

Bandung, Kompas - Jasa keuangan syariah dinilai lebih murah, sederhana, dan nyaman. Hal ini menjadi alasan nasabah memilih syariah sebagai basis layanan jasa keuangan.

Hasil survei yang dilakukan Bank Dunia terhadap 100 institusi keuangan dan 1.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) itu dipaparkan Thomas A Timberg, ekonom Bank Dunia, dalam seminar internasional keuangan syariah di Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/5). ”Nasabah perbankan syariah bukan hanya Muslim, tetapi juga non-Muslim,” kata Timberg.

Kondisi itu menjelaskan hasil survei yang menyebutkan bahwa hanya 30 persen nasabah keuangan syariah mempertimbangkan faktor murah, sederhana, dan nyaman. Dengan demikian, ukur- an permintaan dan penawaran terkonfirmasi dalam survei itu.

Timberg menyebutkan, pembiayaan syariah umumnya diberikan untuk sektor UMKM. Meski demikian, masih saja ada persoalan dalam pembiayaan untuk UMKM, yakni dokumentasi dan jaminan.

Eko B Suharno, Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Syariah, mengakui, salah satu kendala untuk menekan biaya dana di bank syariah adalah masih besarnya porsi dana mahal ketimbang dana murah. Dana mahal berupa deposito, sedangkan dana murah berupa tabungan dan giro.

Di BRI Syariah, sekitar 70 persen dari total dana pihak ketiga yang mencapai Rp 9 triliun berupa deposito. Sisanya, 30 persen, berupa tabungan.

Sektor produktif

Di sela-sela acara seminar, Direktur Eksekutif Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) Edy Setiadi menjelaskan, sekitar 60 persen pembiayaan perbankan syariah masuk ke sektor produktif. Per Februari 2012, pertumbuhan pembiayaan produktif perbankan syariah 31,04 persen. Lebih tinggi dibandingkan dengan perbankan secara keseluruhan yang hanya 26,24 persen.

Sektor produktif itu sebagian besar untuk UMKM. Sebagaimana disampaikan Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah, besarnya pembiayaan untuk sektor produktif—berupa kegiatan investasi atau modal kerja—itu akibat peluang usaha yang muncul juga sangat besar.

Data BI, tahun 2010 terdapat 53,207 juta usaha mikro, 573.601 usaha kecil, dan 42.631 usaha menengah. Orang yang bekerja di sektor usaha mikro 93,014 juta, 3,627 juta di sektor usaha kecil, dan 2,759 juta di sektor menengah.

Per Desember 2011, pembiayaan bank umum syariah untuk usaha kecil dan menengah sebesar 7,89 miliar dollar AS dan usaha non-UKM 3,39 miliar dollar AS. Dari total 11,281 miliar dollar AS pembiayaan syariah, sekitar 66 persen dengan akad murabaha. Sisanya, sekitar 12 persen, dengan akad mudharaba dan 22 persen dengan akad musharaka.

Saat ini, bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) mulai mengembangkan aset. Rata-rata, BUS memiliki 10 persen dari aset perusahaan induk, dan UUS memiliki aset 3 persen dari aset bank induknya.

Menurut Eko, BRI Syariah membukukan pembiayaan per Maret 2012 sebesar Rp 11 triliun. Khusus untuk pembiayaan kredit mikro sejumlah Rp 1,3 triliun, tumbuh 60 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. (idr)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com