Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Biodiesel Dalam Negeri Jauh di Bawah Target

Kompas.com - 21/05/2012, 20:37 WIB
Gandang Sajarwo

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Produksi biodiesel di Indonesia saat ini masih jauh di bawah target yang ditetapkan.

Direktur Frontier Research Center for Smart Energy and Eco-efficiency (ForSEE) Fakultas Teknik UGM Prof Dr Arief Budiman mengatakan, sesuai peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, kuota bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel pada tahun 2011-2015 sebesar 3 persen dari konsumsi energi nasional atau setara 1,5 juta kiloliter.

Namun, kemampuan produksi nasional masih jauh di bawah target yang ditetapkan, yaitu baru 680.000 kiloliter.

"Produksi biodiesel di Indonesia masih belum mencukupi. Ini merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan," kata Arief Budiman dalam Seminar Nasional "Perkembangan Riset dan Teknologi di Bidang Industri" di Fakultas Teknik UGM, Senin (21/5/2012).

Lebih lanjut Arief mengungkapkan, UGM telah mendirikan miniplant biodiesel sebagai langkah nyata dalam upaya pengembangan biodiesel. Miniplant ini telah beroperasi secara kontinu dengan kapasitas 150 liter per hari.

"Ke depan diharapkan dapat dilakukan scale up sehingga dapat berdiri pabrik biodiesel skala besar karya anak bangsa," kata Arief yang juga tergabung dalam tim peneliti dan pengembang teknologi biodiesel UGM.

Dalam kesempatan tersebut, Arief juga menyampaikan bahwa saat ini kebutuhan energi, khususnya solar, belum dapat dipenuhi sepenuhnya oleh produksi domestik.

Pada tahun 2011 tercatat produksi domestik sebesar 18,34 juta kiloliter. Padahal, kebutuhan dalam negeri mencapai 21,2 juta kiloliter.

"Guna menekan laju impor solar tersebut sebaiknya Pertamina bisa meningkatkan produksi biodiesel dalam negeri," lanjut Arief.

Menurutnya, kenaikan jumlah biodiesel dapat dipakai untuk menaikkan penggunaan fatty acid methyl ester (FAME) pada biosolar, dari 5 persen menjadi 10 sampai 20 persen. Dalam jangka menengah, Pertamina juga perlu menambah SPBU biosolar yang selama ini hanya terdapat di beberapa kota besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com