Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KA Supercepat Lebih Baik Dibuat Jalur Layang

Kompas.com - 24/05/2012, 17:46 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengguna Kereta Api Antoni Ladjar mendukung rencana Pemerintah untuk mengadakan proyek kereta api cepat maupun supercepat di wilayah Jawa. Akan tetapi, ia mempertanyakan apakah sarana dan prasarana yang ada saat ini sudah memadai untuk itu.

"Kalau memang mau ada kereta api supercepat, ya kita setuju saja. Kita sebagai penumpang mendukung sekali. Tapi, kita juga harus realistis apakah prasarananya sudah tepat," sebut Antoni kepada Kompas.com, di Jakarta, Kamis (24/5/2012).

Terkait sarana dan prasarana, ia pun mencermati keberadaan pelintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan raya yang rawan kecelakaan. Menurut Antoni, kereta api sekarang ini kecepatannya berada di kisaran 80-100 kilometer per jam. Sementara kereta api supercepat bisa mencapai 300 kilometer per jam.

"Itu misalnya ada truk tanah yang melintas bukan hanya truk terguling, tapi juga kereta," sambung dia.

Untuk itu, Antoni menyarankan agar kereta cepat ataupun supercepat dibuat jalur layang. Dengan begitu, risiko kecelakaan di pelintasan kereta api bisa dihindari. "Kalau perlu layang dan steril. Lebih aman, realistis, walaupun dari sisi biaya 2-3 kali lebih besar," pungkas Antoni.

Pemerintah mulai melakukan proses prastudi kelayakan untuk merealisasikan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. Proyek berskema public private partnership (PPP) ini merupakan garapan Pemerintah bersama Japan Railway Technical Service (JRTS). Proyek ini membutuhkan investasi hampir Rp 60 triliun dan ditargetkan selesai pada 2020 mendatang.

Rencananya, dengan kereta api supercepat ini, Jakarta-Bandung akan bisa ditempuh dengan waktu 45 menit saja. Selain itu, Pemerintah juga berencana mengadakan kereta supercepat Argo Cahaya sekelas kereta Shinkansen, Jepang, senilai Rp 180 triliun. Rencananya, Kementerian Perhubungan akan merealisasikan Argo Cahaya pada 2014, pasca-rampungnya proyek jalur ganda kereta lintas utara Jawa. Kereta tersebut akan melayani rute Jakarta-Surabaya sepanjang 685 kilometer dengan waktu tempuh 2 jam 53 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com