Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPKP Evaluasi Biaya Perjalanan

Kompas.com - 25/05/2012, 05:05 WIB

Jakarta, Kompas - Biaya perjalanan dinas kementerian/lembaga yang mencapai belasan miliar rupiah pada tahun 2012 dievaluasi. Demikian pula penggunaan anggaran perjalanan dinas serta rapat di luar kantor tahun anggaran 2011.

”Atas permintaan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk mengevaluasi proporsi perjalanan dinas terhadap belanja barang instansi pemerintah. Akan dilihat apakah perjalanan dinas mendukung tugas dan fungsi,” tutur Kepala BPKP Mardiasmo di Jakarta, Kamis (24/5).

Evaluasi ini diharapkan rampung sebulan sebagai koreksi penggunaan anggaran semester depan.

Resistensi internal

Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Eko Prasojo mengatakan, reformasi birokrasi mendapati resistensi dari dalam. Mereka resisten dan diam-diam menolak pembaruan karena merasa tidak nyaman, terancam dengan perbaikan.

Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana menyatakan, dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, tantangan utama yang muncul berasal dari jaringan mafia peradilan. Mereka terdiri dari aparat penegak hukum sendiri seperti hakim, jaksa, hingga pengacara. Jual-beli kasus dilakukan jaringan mafia peradilan.

Eko Prasojo melihat, kondisi politik seperti dalam sistem pemilihan kepala daerah menjadi tantangan dalam reformasi birokrasi. Tingginya biaya politik membuat birokrasi sulit terhindar dari praktik politisasi jabatan hingga politisasi perekrutan pegawai. (ATO/INA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com