Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Dalami Laporan Perjalanan Dinas Fiktif

Kompas.com - 25/05/2012, 10:04 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya saat ini tengah menangangi kasus pemborosan anggaran yang berasal dari dugaan tindak pidana korupsi melalui pengeluaran belanja fiktif di Sekretariat Komisi Informasi Pusat (KIP). Dugaan penyimpangan yang terjadi mencapai miliar rupiah.

Hal ini diakui oleh Kepala Pusat Penerangan Polda Metro Jaya Komisari Besar Rikwanto saat dihubungi Kompas, Kamis (24/5/2012) malam di Jakarta. "Ya, kasusnya masih didalami oleh penyidik dan belum bisa dipaparkan ke publik. Nanti saya cek ya," ujarnya.

Menurut Rikwanto, identitas si pelapor dirahasiakan. Laporan dilakukan pada Oktober tahun lalu.

KIP merupakan badan negara yang dibentuk untuk menyelesaikan sengketa informasi di antara badan publik atau lembaga serta masyarakat di lingkungan pemerintah pusat. Pegawai negeri sipil yang diperbantukan menangani sekretariat KIP berasal dari PNS di lingkungan Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemkoninfo).

Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Hasan Bisri pernah menyatakan pemborosan anggaran yang terjadi sampai 30-40 persen berasal dari perjalanan dinas fiktif yang berasal dari tiket dan boarding palsu serta penggelembungan biaya (mark-up) perjalanan.

Sekretaris KIP Bambang Hardiwinata membenarkan adanya laporan tersebut saat dikonfirmasi Kompas. "Memang benar ada laporan, akan tetapi kasusnya masih diproses. Jadi, saya tidak bisa menyatakan laporan itu benar atau tidak," ujarnya saat dikonfirmasi di Yogyakarta. Bambang sendiri mengakui sudah memberikan penjelasan kepada penyidik Polda Metro.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com