Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KP3EI: Indonesia Timur "Is The Future"

Kompas.com - 25/05/2012, 17:59 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, Luky Eko Wuryanto, menegaskan MP3EI (Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) bukan mimpi. Rencana itu justru terjemahan dari sebuah mimpi. "Untuk mempertahankan posisi (ekonomi) kita dan banyak lembaga internasional meyakini kita harus mempunyai mimpi dan itu diterjemahkan dalam MP3EI," sebut Luky, dalam acara syukuran 1 Tahun MP3EI dan internalisasi MP3EI kepada insan pers, di Jakarta, Jumat (25/5/2012).

Luky menjelaskan, ekonomi Indonesia sekarang ini berada dalam kondisi yang bagus. Salah satu buktinya adalah pendapatan per kapita yang mencapai 3.200-3.500 dollar AS. Namun, perlu upaya untuk menjadi sebuah negara yang tidak terperangkap dalam jebakan kelas menengah. "Kita harus punya tujuan yang lebih besar dari itu," sambung dia.

Lalu, menurut Luky, Indonesia juga tidak bisa tergantung pada negara lain seperti Singapura. Untuk itu, Indonesia harus mempunyai pintu gerbang sendiri. Pintu gerbang yang dimaksud adalah pelabuhan dan bandar udara internasional yang bisa menjadi penghubung antara wilayah di Indonesia dan dengan negara lain.

Dalam kerangka MP3EI, Pemerintah sedang membangun Pelabuhan Samudera Bitung, Sulawesi Utara dan Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara. Posisi keduanya berada di luar Jawa. Ini semata agar daerah di luar Jawa bisa berkembang.

"Bila pelabuhan besar (yang ada) dipusatkan menjadi pelabuhan internasional maka akan terpusat di Jawa. Ini mengakibatkan industri tidak akan berkembang di luar Jawa," paparnya.

Selain membangun dua infrastruktur tersebut, Luky menyebutkan, Pemerintah juga akan melakukan penyatuan zona waktu nasional dan palu parigi pass. "Kita mencoba untuk mengefisienkan konektivitas di Indonesia Timur," kata Luky.

"Indonesia timur is the future, barat present," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Whats New
    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Whats New
    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Whats New
    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Whats New
    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Whats New
    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Whats New
    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Whats New
    Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

    Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

    Whats New
    Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

    Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

    Work Smart
    Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

    Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

    Whats New
    Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

    Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

    Whats New
    Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

    Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

    Whats New
    Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

    Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

    Whats New
    Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

    Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

    Work Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com