JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bapepam-LK Kementerian Keuangan Nurhaida, menyebutkan, jumlah investor di pasar modal Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan jumlah investor di beberapa negara lain.
Dalam paparannya di Komisi XI DPR, Nurhaida menyebutkan, jumlah investor di pasar modal Indonesia baru mencapai 363.094 investor. "Sekitar 0,2 persen dari jumlah penduduk Indonesia," sebut Nurhaida, dalam acara uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, di DPR, Senin (11/6/2012).
Persentase sebesar 0,2 persen, kata dia, masih kecil dibandingkan dengan negara-negara yang pasar modalnya lebih berkembang, di mana persentase jumlah investor terhadap jumlah penduduknya jauh lebih tinggi. Disebutkannya, itu terjadi di Malaysia dan Singapura. "Singapura sudah 30 persen, dan Malaysia sudah 20 persen," kata Nurhaida.
Bukan hanya investor, ia juga menyebutkan jumlah emiten di pasar modal Indonesia masih rendah. Saat ini jumlah emiten baru mencapai 443 emiten. Angka itu masih lebih kecil dari jumlah emiten di Hong Kong, Singapura, dan Malaysia yang besarnya secara berturut-turut adalah 1.518, 789, dan 935 emiten.
Nurhaida merupakan salah satu dari tiga orang pimpinan di lingkungan Kementerian Keuangan yang akan menjalankan uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon anggota DK OJK di Komisi XI DPR RI, pada Senin (11/6/2012), mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai.
Dua orang lainnya yang akan menjalankan uji serupa adalah Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto dan Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata.
Komisi XI DPR RI mulai melakukan uji kepatutan dan kelayakan terhadap 14 calon anggota DK OJK sejak Kamis (7/6/2012). Uji akan berlangsung hingga Kamis (14/6/2012). OJK adalah lembaga baru yang akan melakukan supervisi industri jasa keuangan. Ini merupakan industri yang strategis sehingga harus diawasi orang-orang berintegritas tinggi, memiliki keahlian dan kompetensi di bidang keuangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.