Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampil di Iklan Rokok Indonesia, Ferdinand Minta Maaf

Kompas.com - 19/06/2012, 17:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Manchester United dan bek veterannya, Rio Ferdinand, menyampaikan permohonan maaf setelah tampil dalam iklan produk sebuah perusahaan rokok Indonesia. Melalui surat elektronik yang disampaikan kepada Komisi Nasional Perlindungan Anak, Football Media Manager MU, Karen Shotbolt, menyampaikan permintaan maaf atas nama Ferdinand dan MU sebagai klub yang menaunginya.

"Baik Manchester United dan Rio Ferdinand memohon maaf untuk kesalahpahaman ini dan akan berusaha untuk memastikan bahwa itu tidak terulang di masa mendatang," demikian permintaan maaf itu tertulis seperti dikutip dari rilis resmi Komnas PA yang diterima Kompas.com, Selasa (19/6/2012) siang.

Dalam surat balasan itu, Komnas PA mencatat, Shotbolt mengakui bahwa Ferdinand telah menandatangani kontrak dengan perusahaan rokok asal Indonesia tersebut sampai tanggal 31 Oktober 2012, namun disebutkan tidak pernah terlibat untuk mempromosikan atau mendukung produk yang memberikan dampak buruk pada anak dan orang dewasa. Shotbolt juga menyatakan, Ferdinand sudah menyadari bahwa foto dirinya digunakan di papan iklan rokok dan tengah membicarakannya dengan pengacaranya.

Komnas PA telah mengirimkan surat protes yang ditujukan langsung pada manajer MU, Sir Alex Ferguson atas papan iklan produk salah satu perusahaan rokok Indonesia yang menampilkan foto Ferdinand dan iklan video selama 30 detik di YouTube dimana Ferdinand berbicara tentang sepak bola sambil mengenakan kostum berlogo produk rokok tersebut, Senin (4/6/2012).

Kehadiran sosok pemain berusia 33 tahun itu di industri rokok sangat disayangkan. Padahal, MU, klub tempat Ferdinand bermain saat ini, memiliki kebijakan "smoke-free" dan tidak menerima dukungan sponsor rokok untuk para pemainnya dan Inggris juga telah melarang sponsor dari perusahaan rokok.

Komnas PA juga mencatat bahwa Ferdinand aktif terlibat dalam kampanye bertajuk "putting children first" yang mengajak orang dewasa untuk mengutamakan kepentingan anak-anak. Selain itu, Ferdinand dan MU merupakan dua hal yang sangat dikagumi oleh anak dan remaja di seluruh dunia.

Tak sedikit anak dan remaja pencinta sepak bola yang mengidolakan Ferdinand. Iklan-iklan perusahaan, rokok dan produk lain yang terafiliasi merek rokok dengan sosok Ferdinand dikhawatirkan memberikan terpaan yang besar kepada anak dan remaja akan produk rokok.

"Komnas Anak mendesak MU untuk bertindak segera menghapus promosi yang membahayakan kesehatan ini," tegas pernyataan dalam rilis yang ditandatangani oleh Ketua Umum Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, dan Sekjen Samsul Ridwan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com