Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perokok Pasif Berisiko Lebih Tinggi Diabetes

Kompas.com - 25/06/2012, 16:43 WIB

KOMPAS.com - Satu lagi peringatan bagi Anda para perokok pasif. Sebuah riset terbaru mengklaim bahwa paparan asap rokok yang diterima perokok pasif telah dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan diabetes tipe 2 pada orang dewasa.

Temuan ini didasarkan pada data lebih dari 6.300 orang dewasa yang ikut berpartisipasi dalam U.S National Health and Nutrition Examination Survey sejak tahun 2001-2006. Peneliti menemukan bahwa, dibandingkan dengan bukan perokok, mereka yang terpapar asap rokok memiliki risiko lebih tinggi diabetes tipe 2 dan indeks massa tubuh lebih tinggi (BMI), suatu pengukuran yang memperhitungkan tinggi dan berat badan.

Selain itu, dibandingkan dengan bukan perokok, orang yang terkena asap rokok juga memiliki ukuran resistensi insulin lebih tinggi (yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2), lebih tinggi tingkat gula darah puasa, dan kadar hemoglobin A1c yang lebih tinggi A1c (ukuran kontrol gula darah selama tiga bulan terakhir).

Bahkan risiko diabetes pada perokok pasif dan perokok memiliki tingkatan yang sama, dan kedua kelompok memiliki kadar hemoglobin A1C lebih tinggi dibanding mereka yang tidak merokok. Namun temuan juga menunjukkan, orang yang merokok memiliki BMI lebih rendah dibanding bukan perokok.

Peneliti menekankan, meskipu penelitian ini menemukan hubungan antara paparan asap rokok dan obesitas serta resiko diabetes tipe 2, tapi hal ini tidak membuktikan hubungan sebab-akibat.

"Hubungan antara asap rokok dan diabetes tipe 2 bukan karena obesitas," kata rekan peneliti studi Dr Theodore Friedman, kepala departemen penyakit dalam di Charles R. Drew University, Los Angeles, dalam rilis berita Endocrine Society .

"Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menunjukkan apakah asap rokok merupakan penyebab diabetes," tambah Friedman.

"Diperlukan pula usaha lebih keras untuk mengurangi paparan asap rokok bagi perokok pasif," pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com