Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Akan Resmikan Proyek MP3EI di Kaltim

Kompas.com - 05/07/2012, 13:39 WIB

SAMARINDA, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan sejumlah proyek Masterplan Peluasan dan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di daerah itu.

"Peresmian rencananya dilakukan Bapak Presiden secara serentak di Terminal Peti Kemas Kariangau, Balikpapan, namun kami belum dapat memastikan tanggalnya karena harus menyesuaikan dengan jadwal kepresidenan," ujar Gubernur Kaltim di Samarina, Kamis (5/7/2012).

Sejumlah proyek MP3EI yang akan diresmikan antara lain Pelabuhan atau Terminal Peti Kemas Karingau, Pabrik Pupuk Kaltim V di Bontang dan Perluasan Terminal Bandara Sepinggan maupun Bandara Kalimarau.

Dia mengungkapkan, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait permohonan untuk peresmian sejumlah proyek tersebut. Proyek-proyek itu sudah banyak yang rampung dan siap dioperasikan.

Peresmian beberapa proyek MP3EI seperti Pelabuhan Cargo Kariangau merupakan salah satu pembangunan hasil kerja sama antara pemerintah dan swasta.

Setelah Pelabuhan Peti Kemas resmi pindah ke Kariangau, Terminal Cargo di Pelabuhan Semayang yang merupakan terminal awal, akan dijadikan khusus untuk pelabuhan penumpang.

Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Zairin Zain mengatakan, Terminal Peti Kemas Karingau dibangun secara bertahap yang dimulai sejak 2008 hingga 2012, sedangkan total dananya sebesar Rp 730 miliar dari tiga mata anggaran, yakni dari PT Pelayaran Indonesia (Pelindo IV), APBN dan dari APBD Kaltim.

Sistem pengerjaannya dilakukan melalui empat paket yang terdiri dari paket A senilai Rp 152,647 miliar, paket B Rp 277,241 miliar, paket C Rp 108,322 miliar, dan paket D sebesar Rp 175 miliar.

Untuk paket A sepenuhnya didanai dari APBN dengan pekerjaan meliputi reklamasi dan pekerjaan tanah seluas 119.475 meter persegi, causeway dua buah yang masing-masing seluas 12 x 10,5 meter persegi.

Untuk paket B dan D didanai PT Pelindo IV. Pada paket B pekerjaan yang dilakukan meliputi pembangunan dermaga seluas 275 x 30 meter persegi, trestle dua buah yang masing-masing berukuran 216 x 10,5 meter persegi, platform palka 4 buah yang masing-masing berukuran 15,6 x 10 meter persegi.

Untuk paket D yang menggunakan dana Rp175 miliar digunakan untuk pengadaan peralatan bongkar muat peti kemas yang meliputi, rubber tyred gantry (RTG) 4 unit, container/gantry crane 2 unit, trailer truck 10 unit, dan pengadaan forklift kapasitas 7 ton sebanyak 2 unit.

Sedangkan pengerjaan pada paket C yang didanai dari APBD Kaltim senilai Rp108,322 miliar, pekerjaan yang dilakukan antara lain pembangunan jalan akses menuju pelabuhan yang terdiri dari pekerjaan tanah dan perkerasan rigid pavement sepanjang 1.375 meter.

Kemudian pembangunan drainase sepanjang 3.100 meter persegi, bangunan kantor administrasi pelabuhan, menara operasi, container freight station (CFS), bengkel, jembatan timbang/gerbang masuk 2 unit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com