Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Juga Pesan Mobil Listrik Lokal Sekelas Ferrari

Kompas.com - 09/07/2012, 19:00 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak hanya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan yang memesan mobil listrik buatan dalam negeri sekelas Ferrari. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga memesan mobil sejenis.

"Mobilnya baru jadi satu. Tanggal 6 Agustus nanti selesai. Pak SBY juga memesan satu. Kalau pak SBY mau mobil listrik pesanan saya ini, tentu saya akan senang sekali," kata Dahlan selepas Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (9/7/2012).

Hingga saat ini mobil listrik dengan desain dan harga mobil sekelas Ferrari ini masih dalam tahap produksi. Presiden SBY juga berminat membeli mobil listrik buatan anak negeri itu dengan harga Rp 1,5 miliar tersebut.

Tapi, Dahlan menganggap mobil listrik pertama ini tentunya masih banyak koreksi-koreksi. Dahlan menyarankan agar Presiden SBY mau menunggu hingga pesanan mobil listrik itu pada rakitan kedua atau ketiga.

"Rencananya mobil ini saya yang pakai dulu, ini kan harus dibayar di muka dan memakai uang saya. Ini untuk yang di Yogyakarta," kata Dahlan.

Sekadar catatan, Menteri BUMN Dahlan Iskan memesan dua mobil listrik buatan dalam negeri sekelas Ferrari. Mobil listrik luxury sport pesanan Dahlan Iskan berwarna merah dan biru.

Sebelumnya, Selasa (15/6/2012), Dahlan Iskan mengunjungi pabrik yang merakit mobil kelas Eropa, yang akan digadang-gadang menjadi mobil nasional di Kadipaten, Kota Yogyakarta.

Mobil rancangan Danet ini merupakan edisi spesial, sekelas mobil luxury sport 4.000 cc. Mobil ini mampu melaju dengan kecepatan 220 km/jam. Rencana Dahlan, mobil ini akan digunakan untuk menemani ke tempat kerjanya bila ada di Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Whats New
    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Earn Smart
    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Earn Smart
    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Whats New
    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Whats New
    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    Spend Smart
    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Whats New
    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Whats New
    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Whats New
    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Whats New
    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Whats New
    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Whats New
    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

    Whats New
    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com