Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Pembangunan MRT Dimulai Akhir 2012

Kompas.com - 09/07/2012, 22:54 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mass Rapid Transit yang memudahkan mobilitas penduduk Jakarta bukan lagi sekadar mimpi. Pembangunan MRT ini ditargetkan dimulai pada akhir 2012 setelah penandatanganan kontrak dengan kontraktor pekerjaan sipil bawah tanah untuk jalur bawah tanah MRT Tahap I dilakukan pada Oktober 2012.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Wishnu Subagio Yusuf mengatakan, saat ini pembangunan MRT koridor selatan-utara tahap I (Lebak Bulus-Bundaran HI) sudah memasuki tahap final tender kontraktor sipil. Langkah selanjutnya adalah penandatanganan kontrak dengan kontraktor dan dilanjutkan dengan pengerjaannya.

"Semua ini dilakukan untuk memenuhi target agar MRT dapat beroperasi di akhir 2016. Konstruksi sipil ini akan dibagi dalam beberapa paket pekerjaan," kata Wishnu dalam siaran pers, Senin (9/7/2012).

Ia mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo telah menginstruksikan kepada PT MRT Jakarta untuk mempertahankan akhir 2016 sebagai target operasi MRT tahap I. Dengan demikian, PT MRT Jakarta telah membuat penjadwalan dengan sistem fast track untuk mencapai target yang diinstruksikan Gubernur.

Selain itu, persiapan tender untuk pengadaan kereta (rolling stock) juga sudah dimulai. Penandatanganan kontrak dengan penyedia kereta ditargetkan terpenuhi pada kuartal II 2013. Untuk proses prakualifikasi telah dimulai sejak April 2012 dan dilanjutkan dengan proses tender.

Beberapa pekerjaan fisik yang semakin intensif dilaksanakan sejak Pencanangan Pekerjaan Persiapan Pembangunan MRT Jakarta (P4MRTJ) pada 26 April 2012 antara lain pelebaran Jalan Fatmawati dan pemindahan utilitas dan pembangunan kantor proyek. Pelebaran Jalan Fatmawati ini sudah dilaksanakan secara bertahap sejak Mei lalu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Ery Basworo menjelaskan, pelebaran jalan tersebut dimulai dari simpang Jalan TB Simatupang hingga simpang Cipete sepanjang 1,7 kilometer. Pelebaran jalan ini dilakukan di kedua sisi Jalan Fatmawati dan masing-masing sisi dilebarkan antara 1,5-2,5 meter.

"Tujuan dari pelebaran ini adalah sebagai upaya minimalisasi dampak pembangunan MRT Jakarta sekaligus meningkatkan pelayanan lalu lintas di ruas jalan tersebut pada saat MRT Jakarta beroperasi nanti," kata Ery.

Terkait hal ini, Ery juga menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan unit terkait, seperti Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, Dinas Perhubungan, dan telah mendapat arahan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI, untuk kelancaran proses pelebaran ini.

Seperti diketahui, MRT merupakan transportasi massal berbasis rel yang akan membentang sekitar 110,8 kilometer. MRT ini terdiri dari koridor selatan-utara (Lebak Bulus-Kampung Bandan) sepanjang 23,8 kilometer dan koridor timur-barat sepanjang 87 kilometer.

Pembangunan koridor selatan-utara dari Lebak Bulus hingga Kampung Bandan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,7 km dengan 13 stasiun, yaitu tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah. Proyek pertama ini ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2016. Adapun tahap kedua akan melanjutkan jalur selatan-ytara dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 8,1 kilometer yang ditargetkan beroperasi 2018.

Secara terpisah, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menilai bahwa MRT merupakan transportasi berbasis rel yang paling memungkinkan dilakukan di Jakarta. Ia menilai proyek monorel yang sudah dimulai pada era gubernur sebelumnya sulit dilanjutkan karena masalah pendanaan. Sebagai gantinya, Fauzi menawarkan transportasi busway layang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com