JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional Christine Lagarde mengatakan, Indonesia memerlukan kebijakan keuangan lebih prudensial. Pada pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/7/2012), Lagarde menekankan pentingnya investasi langsung dari pihak asing atau foreign direct investment.
"FDI lebih baik, tak hanya sekedar arus modal yang masuk, yang berpotensi keluar lagi," kata Lagarde seusai bertemu Presiden.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa juga mengatakan, pentingnya investasi langsung asing turut menjadi pokok bahasan Presiden Yudhoyono dan Lagarde.
"Penting bagi Indonesia untuk meningkatkan FDI, karena menurut Lagarde, itulah yang paling sustained. Portofolio juga penting, tapi itu comes and go," kata Hatta kepada para wartawan seusai pertemuan itu.
Baik Yudhoyono dan Lagarde juga membicarakan soal situasi perkembangan perekonomian regional dan global. Presiden Yudhoyono juga menjelaskan kondisi perekonomian Indonesia. Lagarde mengaku terkesan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia.
"Saya menyampaikan kepada Presiden Yudhoyono, saya terkesan dengan reformasi yang dilakukan Indonesia selama satu dekade terakhir," kata Lagarde.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.