Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Beli Surat Berharga IMF 1 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 11/07/2012, 01:48 WIB

Jakarta, Kompas - Indonesia berkomitmen ikut berupaya mengatasi krisis global, yang salah satunya diwujudkan dalam bentuk pembelian surat berharga Dana Moneter Internasional (IMF) senilai 1 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 9,405 triliun. Pembelian dilakukan Bank Indonesia dengan menggunakan dana cadangan devisa.

Pembelian surat berharga IMF oleh Bank Indonesia (BI) tersebut mengemuka dalam pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, Selasa (10/7), di Kantor Presiden, Jakarta.

Gubernur BI Darmin Nasution, yang turut dalam pertemuan itu, menjelaskan, dengan pembelian tersebut, bukan berarti uang yang dipinjamkan habis. ”Kita tetap memegang nilai itu dalam bentuk surat berharga dan itu tetap berlaku sebagai cadangan devisa kita. Jadi, bukannya kita pinjamkan uang, lalu habis,” kata Darmin.

Berkaitan dengan pembelian surat berharga IMF tersebut, menurut Lagarde, IMF bukan dalam posisi mengajukan permintaan kepada Indonesia. Pembelian surat berharga IMF menjadi komitmen kepala pemerintahan G-20 dalam Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Los Cabos, Meksiko, 18-19 Juni 2012. Para kepala pemerintahan itu berkomitmen untuk berkontribusi mengatasi krisis global. Komitmen tersebut harus dibawa ke negeri masing-masing dan diputuskan.

”Saya hanya ingin menginformasikan, mengingatkan, kontribusi sukarela dari banyak negara itu bukanlah hadiah atau hibah. Itu akan terus menjadi cadangan negara-negara yang berkontribusi. Dana itu tidak dialokasikan untuk daerah tertentu di dunia. Ini bukan disediakan hanya untuk Eropa,” kata Lagarde.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, seusai mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut, menyatakan, ”Presiden menyampaikan, Indonesia tetap memberikan kontribusi pada perekonomian global serta memberikan dorongan dalam forum ASEAN dan G-20 agar tetap memberikan kontribusi pada perekonomian global.” (WHY/IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com