JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah kekawatiran pelemahan ekonomi Amerika Serikat, indeks industrial production mencatat kenaikan 0,4 persen dibandingkan dengan periode sama pada Juni lalu. Pada Mei sebelumnya, indeks itu sempat turun 0,2 persen.
Sementara itu, tingkat inflasi umum bulan Juni tidak berubah, tetap 1,7 persen, dibandingkan dengan periode sama di tahun sebelumnya. Angka ini masih di bawah target inflasi the Fed 2 persen (year on year/yoy). Inflasi yang masih rendah ini juga karena harga bahan bakar (gasoline) turun 2 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya walaupun ada kenaikan di kelompok makanan. Adapun inflasi inti tercatat 2,2 persen (yoy).
"Masih rendahnya angka inflasi ini mengindikasikan ekonomi AS masih belum stabil," kata ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, di Jakarta, Rabu (18/7/2012).
Sementara itu dalam testimoninya di depan Kongres AS, kemarin, The Fed Chairman Bernanke belum secara jelas memberikan petunjuk kemungkinan diberikannya program quantitative easing (QE) ketiga. The Fed akan terus mengkaji kebijakan moneter ekspansi yang masih mungkin untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Investor merespons positif pernyataan the Fed tentang kemungkinan stimulus ekonomi yang diperkirakan akan dikeluarkan sebelum pemilihan presiden AS bulan November mendatang. Indeks Dow naik dan USD indeks melemah, sementara treasury bonds 10 tahun naik kembali ke 1,5 persen, bahkan harga minyak mentah juga naik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.