Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Jembatan Selat Sunda Dikaji

Kompas.com - 19/07/2012, 03:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Pembangunan megaproyek Jembatan Selat Sunda, di samping bernilai ekonomi tinggi, juga memiliki risiko. Atas usulan Kementerian Keuangan, Dewan Pengarah Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Jembatan Selat Sunda membentuk tim untuk mengkaji model pembangunan yang mampu meminimalisasi risiko tersebut.

Dewan Pengarah Pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Jembatan Selat Sunda (JSS) menggelar rapat koordinasi di Jakarta, Rabu (18/7).

Rapat tertutup yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa tersebut dihadiri sejumlah menteri, antara lain Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Salsiah Alisjahbana.

Hatta dalam keterangan pers seusai pertemuan menyatakan, materi rapat membahas usulan Agus Martowardojo. Agus mengusulkan, pembangunan JSS sebaiknya dipisahkan dari pengembangan kawasan dan studi kelayakannya dilakukan pemerintah menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Sementara menurut rencana awal, pembangunan JSS merupakan bagian dari pengembangan kawasan dan studi kelayakannya dilakukan oleh pihak yang melakukan prastudi kelayakan, yakni Artha Graha Network melalui PT Bangungraha Sejahtera Mulia serta Wiratman and Associates.

Atas usulan Agus, forum memutuskan membentuk tim, terdiri atas tujuh pejabat, yang bertugas mengkaji dan menentukan opsi terbaik. Tim yang diberi waktu kerja maksimal dua minggu itu terdiri atas Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Keuangan, Sekretaris Kabinet, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Perindustrian, serta Kepala Bappenas.

Agus beberapa waktu lalu menyatakan, banyak proyek atas prakarsa swasta bermasalah di kemudian hari. ”Kalau kita tidak hati-hati untuk proyek yang mungkin nilainya bisa Rp 200 triliun dan tahu-tahu nanti bisa berisiko ke penjaminan pemerintah atau dana dukungan pemerintah, itu nanti akan menyebabkan kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia terpengaruh,” kata Agus. (LAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com