Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foxconn Akui Masih Evaluasi Rencana ke Indonesia

Kompas.com - 28/07/2012, 13:50 WIB

KOMPAS.com — Dunia perindustrian sedang dihebohkan oleh rencana investasi perusahaan pemanufaktur produk elektronik Foxconn Technology Group di Indonesia. Foxconn mengaku sedang melakukan pembicaraan dengan pemerintah, tetapi belum berencana untuk membangun pabrik di Indonesia.

Juru bicara Foxconn, Simon Hsing, membantah prediksi yang menyebut Foxconn akan membangun pabrik dan berinvestasi dengan total nilai 10 miliar dollar AS di Indonesia.

"Tidak ada rencana investasi untuk saat ini. Membangun 10 miliar, 1 miliar pabrik, tidak ada rencana seperti itu," kata Hsing kepada situs teknologi ComputerWorld, Rabu (25/7/2012).

Hsing mengatakan, pejabat Pemerintah Indonesia berharap agar Foxconn membawa banyak proyek ke Indonesia. "Mereka benar-benar berharap agar Foxconn berinvestasi," katanya.

Kemungkinan besar, lanjut Hsing, perusahaan asal Taiwan ini akan membangun model manufaktur yang berbeda. Perusahaan ini menargetkan investasi untuk membangun pasar domestik elektronik Indonesia, menjual produk ke konsumen lokal yang dibantu oleh mitra kerja.

Foxconn masih mempelajari peluang yang ditawarkan pemerintah dan menyusun rencana yang jelas. Hsing berkata, hal ini bisa terealisasi dalam sebulan ke depan, atau bahkan sampai akhir tahun.

Pembicaraan antara Foxconn dan pemerintah bermula dari kunjungan pejabat Indonesia ke kantor Foxconn, sekitar sebulan yang lalu. Pemerintah menawarkan Foxconn untuk mengembangkan investasi di Indonesia.

"Negara ini tidak memiliki industri utama di bidang elektronik berteknologi tinggi. Itu sebabnya para pejabat pemerintah menginginkan kita pergi ke sana," Hsing menambahkan.

Foxconn memiliki pabrik di China, India, dan Brasil, yang memproduksi banyak perangkat elektronik dari vendor besar, untuk diekspor ke berbagai negara. Mitra Foxconn antara lain Apple, Acer, Cisco, Dell, Hewlett-Packard, Intel, Microsoft, Motorola Mobility, Nintendo, Nokia, Samsung Electronics, Sony, Toshiba, dan Vizio.

Belakangan ini Foxconn dilanda isu upah minim, jam kerja yang panjang, hingga aksi bunuh diri pekerja di China. Perusahaan telah menaikkan upah para pekerja dan membatasi kerja lembur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

    Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

    Whats New
    Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

    Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

    Spend Smart
    PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

    PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

    Whats New
    Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

    Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

    Whats New
    Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

    Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

    Whats New
    Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

    Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

    Whats New
    Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

    Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

    Whats New
    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

    Whats New
    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

    Whats New
    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

    Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

    Whats New
    Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

    Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

    Whats New
    BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

    BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

    Whats New
    Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

    Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

    Whats New
    Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

    Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com